"Maka saya sepakat tadi mestinya kurikulumnya juga dibedakan karena kondisi ini," ujar Ganjar dalam seminar daring yang digelar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Selasa, 21 Juli 2020.
Menurutnya, banyak siswa yang terbebani banyaknya tugas sekolah semasa pandemi. Orang tua pun kesulitan dalam membimbing anak. Kebutuhan internet untuk menunjang model pembelajaran daring juga dikeluhkan para orang tua.
Ganjar mengatakan, pihaknya sudah mengambil inisiatif untuk menyederhanakan pola pendidikan bagi siswa di Jateng. Sebab, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hingga belum meluncurkan kurikulum darurat yang dibutuhkan ini.
Baca: Kemendikbud Diminta Tak Lagi Gunakan Nama Merdeka Belajar
"Saya ambil kebijakan saja izin yang di Jawa Tengah tidak usahlah pelajaran yang rutin-rutin itu, ajari saja budi pekerti dan karakter, udah itu saja," lanjut Ganjar.
Terkait pelaksanaannya, Ganjar hanya meminta pembelajaran dibentuk secara kreatif. Hal ini agar siswa tidak merasa bosan dan mau belajar di masa sulit ini.
"Kalau disuruh buat prakarya ya keluarlah dia, kasihan anak ini, keluar sambil jajan sambil beli materi, ya enggak bisa. Suruh nge-vlog saja, anak itu seneng vlog, guru saja senang, tambah TikTok lagi," ucap Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News