Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Pengertian El Nino, Jenis-Jenis hingga Dampaknya Bagi Indonesia

Citra Larasati • 09 Juni 2023 12:49
Jakarta:  Indonesia merupakan negara tropis yang membuatnya hanya memiliki dua musim, yakni hujan dan kemarau. Saat ini, Indonesia tengah memasuki periode musim kemarau, yang secara umum berlangsung pada April-Oktober setiap tahunnya. 
 
Namun ada kalanya musim kemarau berlangsung berkepanjangan.  Perubahan periode musim kemarau ini disebabkan oleh sejumlah faktor penentu, yang biasa disebut degan El Nino. Istilah El Nino berasal dari bahasa Spanyol, yang berarti anak Tuhan.
 
Ini terminologi yang dipakai oleh para nelayan di kawasan pantai Ekuador untuk menggambarkan adanya arus panas yang muncul. Biasanya terjadi di kisaran Natal hingga bulan-bulan berikutnya.

Dalam sejarahnya, arus panas ini paling nyata berdampak pada menunrunnya jumlah ikan yang cukup membuat nelayan kesulitan.

Pengertian El Nino

Namun bukan berarti El Nino yang dipahami dalam konteks musim tersebut merujuk pada makna bahasa tersebut ya, Sobat Medcom.  Itu hanya digunakan untuk menunjukkan sebuah fenomena.
 
Melansir laman BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
 
Akibatnya, fenomena alam ini menjadi pemicu kekeringan di wilayah Indonesia secara umum.  El Nino memang tidak terjadi setiap tahun.
 
Namun jika dihitung, kemunculannya rata-rata di kisaran 2-7 tahun sekali.  Meski tak selalu muncul, namun tetap saja perlu untuk diwaspadai, karena sekali ia datang maka bisa berlangsung cukup lama, mencapai 9-12 bulan dengan berbagai proses yang mengawalinya.

Proses Terjadinya El Nino

Fenomena ini menjadi salah satu gejala yang terjadi pada iklim dan sudah dinyatakan muncul jika adanya kenaikan suhu rata-rata air laut di Samudera Pasifik dengan minimal 0,5 derajat celcius. Melansir laman Sampoerna Academy, El nino merupakan gejala gangguan iklim global yang diakibatkan oleh adanya hubungan antara samudera dan atmosfer secara masif yang menghasilkan suhu lebih hangat tersebut.
 
Sementara kenaikan suhu secara lebih spesifik muncul pada bagian pusat dan timur Samudera Pasifik Ekuatorial. Kenaikan tersebut menjadi penyebab adanya peningkatan kelembapan pada atmosfer yang terdapat di atas Samudera Pasifik.
 
Peningkatan pembentukan awan di samudera, hal ini memunculkan tekanan udara di Samudera Pasifik yang juga akan meningkat. El Nino menyebabkan musim kemarau dan membuat adanya kekurangan curah hujan, hal ini biasanya juga dialami di Indonesia.
 
Sementara di Amerika Latin, munculnya fenomena ini justru membuat adanya kenaikan curah hujan di wilayah tersebut. Meskipun beberapa tahun terakhir, kemunculan arus panas melanda dan terjadi pada bulan Mei.

Jenis-Jenis El Nino

Kemunculan fenomena ini dibagi menurut intensitas,sehingga terbagi menjadi ke dalam berbagai beberapa jenis. Hal ini juga tak lepas dari penyebab yang memunculkan intensitas dari fenomena itu sendiri, dampak yang ditimbulkan pun beragam. Berikut beberapa jenis dari fenomena ini yang terbagi dari intensitas yang ada.
  • El Nino Lemah

Jenis fenomena ini yang satu ini memiliki penyimpangan terhadap suhu yang mencapai sekitar +0,5 celcius hingga 1.0 celcius. Selain itu muncul juga penyimpangan yang terjadi minimal selama 3 bulan secara berturut-turut yang terdapat di perairan Pasifik.
  • El Nino Sedang

Jenis yang satu ini memiliki penyimpangan suhu sekitar +1.1 celcius mencapai 1.5 celcius, terjadinya penyimpangan ini bisa di perairan pasifik dan biasanya minimal selama tiga bulan secara berturut-turut dalam kurun waktu tersebut.
  • El Nino Kuat

El nino kuat terjadi di perairan pasifik yang memiliki penyimpangan suhu sekitar lebih dari 1.5 celcius, fenomena ini terjadi dalam kurun waktu minimal selama tiga bulan dari kejadian pertama atau kemunculan secara berturut-turut.

Ciri-ciri El Nino

  1. Kenaikan suhu udara ketimbang suhu normal.
  2. Rendahnya curah hujan yang terdapat di Papua (Indonesia).
  3. Tingginya curah hujan di wilayah dekat Peru (Amerika Selatan).
  4. Angin pasat dari arah timur mengalami pelemahan, hal ini disebabkan angin yang seharusnya bergerak di Peru ke Papua bergerak dari Papua ke Peru.

Dampak El Nino bagi Indonesia

Dampak El Nino tidak selalu sama, namun menurut catatan yang ada sedikitnya El Nino dapat menaikkan temperatur air laut sebanyak 1-2 derajat.  Bagi Indonesia adalah mengakibatkan musim kemarau panjang yang harus diantisipasi.
 
Kenapa? karena kemarau berkepanjangan dapat biasanya memiliki bahaya ikutan, seperti kekeringan, meningkatnya potensi kebakaran hutan atau lahan, kematian tanaman pertanian, polusi dan asap serta adanya gangguan yang menyasar pada teknologi penerbangan, pelayaran sampai masalah pernapasan.
 
Salah satu bahaya yang paling diantisipasi masyarakat suatu wilayah saat terjadinya fenomena ini adalah munculnya berbagai macam penyakit. Bencana alam yang muncul akibat el nino bisa menyebabkan banyak orang terserang penyakit.
 
Beberapa di antaranya seperti demam berdarah, flu, infeksi saluran pernapasan akut hingga penyakit kulit. Dampak yang parah juga menyasar pada hasil panen pertanian, fenomena ini bisa membuat kerugian dengan adanya gagal panen.
 
Disebabkan mulai dari ketersediaan air yang menurun, sehingga memunculkan kekeringan dan membuat konsumsi air pada tanaman sangat berkurang. Selain di pertanian, dampak fenomena ini juga menyasar pada kehidupan laut seperti jumlah ikan menurun. Kita bahas lebih lanjut yuk!

Dampak El Nino bagi Sektor Pertanian:

  1. Kekeringan: Melansir laman pertanian.go.id, El Nino sering dikaitkan dengan peningkatan suhu permukaan laut dan penurunan curah hujan di beberapa wilayah. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, mengurangi ketersediaan air untuk pertanian. Tanaman membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik, dan kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.
  2. Gangguan Musim Tanam: El Nino dapat mengganggu musim tanam dan mengubah pola cuaca yang biasanya terjadi. Perubahan ini dapat menyebabkan penundaan dalam penanaman tanaman, penurunan luas tanam, atau bahkan kegagalan panen. Petani perlu memperhatikan perubahan cuaca yang terkait dengan El Nino agar dapat menyesuaikan jadwal tanam mereka.
  3. Penyakit dan Hama: El Nino dapat mempengaruhi persebaran penyakit dan hama tanaman. Perubahan kondisi cuaca dapat menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi beberapa penyakit dan hama. Ini dapat menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dan lebih luas dari serangan penyakit dan hama, yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
  4. Penurunan Kualitas Tanaman: Kondisi cuaca yang ekstrem yang terkait dengan El Nino, seperti suhu yang tinggi dan kekurangan air, dapat menyebabkan penurunan kualitas tanaman. Buah-buahan dan sayuran yang tumbuh dalam kondisi yang tidak ideal cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil, rasa yang kurang enak, dan kualitas yang buruk secara keseluruhan.
  5. Ketidakstabilan Pasar: Perubahan dalam produksi pertanian akibat El Nino dapat menyebabkan ketidakstabilan pasar. Jika panen berkurang atau gagal, pasokan dapat berkurang, yang dapat menyebabkan kenaikan harga dan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan. Hal ini dapat mempengaruhi petani, pedagang, dan konsumen secara keseluruhan.
Dampak ini tentu saja membuat petani dan pemangku kepentingan di bidang pertanian untuk bersiap dan melakukan sejumlah langkah antisipatif seperti berikut ini:
  1. Pemantauan Cuaca: Penting untuk terus memantau perkembangan cuaca dan memperhatikan peringatan dini terkait El Nino. Dengan memahami perubahan pola cuaca yang terkait dengan El Nino, petani dapat mengatur jadwal penanaman, irigasi, dan pemeliharaan tanaman secara lebih efektif.
  2. Konservasi Air: Mengingat El Nino dapat menyebabkan kekeringan, konservasi air menjadi sangat penting. Petani perlu mengadopsi teknik irigasi yang efisien, seperti tetes air atau irigasi berkebun yang tepat sasaran, untuk menghemat air. Mereka juga dapat mempertimbangkan pengumpulan air hujan atau penggunaan sumber air alternatif jika memungkinkan.
  3. Diversifikasi Tanaman: Pertanian yang lebih beragam dapat membantu mengurangi risiko terhadap gangguan iklim. Petani dapat mempertimbangkan menanam varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi kering atau panas. Diversifikasi tanaman juga dapat membantu mengurangi risiko kegagalan panen total jika satu jenis tanaman terpengaruh oleh El Nino.
  4. Manajemen Penyakit dan Hama: El Nino dapat mempengaruhi persebaran penyakit dan hama tanaman. Petani perlu memperhatikan peningkatan risiko serangan penyakit dan hama selama periode El Nino. Langkah-langkah pengendalian yang tepat, seperti penggunaan pestisida yang efektif dan penerapan praktik pertanian yang baik, dapat membantu mengurangi kerugian yang disebabkan oleh serangan tersebut.
  5. Penggunaan Teknologi dan Informasi: Pemanfaatan teknologi pertanian dan informasi cuaca dapat membantu petani dalam mengatasi dampak El Nino. Misalnya, penggunaan sensor tanah untuk mengukur kelembaban tanah, penggunaan aplikasi cuaca untuk memantau perubahan cuaca, atau memanfaatkan sistem peringatan dini dapat membantu petani mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi El Nino.
  6. Dukungan Pemerintah dan Lembaga Terkait: Penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan dukungan kepada petani dalam menghadapi dampak El Nino. Ini dapat meliputi penyediaan informasi, bantuan keuangan, pelatihan, atau bantuan teknis dalam pengelolaan pertanian yang berkelanjutan.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketahanan sektor pertanian dari dampak El Nino.  Dengan begitu, produktivitas sektor pertanian di Tanah Air juga tetap terjaga.  Nah bagaimana dengan Sobat Medcom? Semoga informasi ini berguna ya, untuk lebih menjaga kesehatan saat El Nino datang. Salam sehat!
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Baca juga:  Yuk Kenali Fungsi Mikrobiota dalam Usus Manusia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan