Ilustrasi ikan. DOK Alodokter
Ilustrasi ikan. DOK Alodokter

Waspada! Seafood Tercemar Logam Berat Bisa Mengancam Kesehatan

Renatha Swasty • 17 Februari 2025 17:04
Jakarta: Laut yang semakin tercemar oleh plastik, limbah industri, dan polutan lainnya dapat memengaruhi kualitas seafood yang kita konsumsi. Ikan besar seperti tuna, kakap, dan hiu memiliki kadar logam berat yang tinggi akibat proses bioakumulasi.
 
Hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Yuk simak penjelasannya berikut ini dikutip dari Instagram @dinaslhdki:
 
Biota laut seperti kerang, udang, dan ikan besar dapat menyerap logam berat seperti merkuri, timbal, tembaga, serta residu pestisida. Mikroplastik serta zat beracun yang terakumulasi dalam air laut tidak sekedar numpang lewat. Apabila dikonsumsi, zat-zat ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia dan berisiko menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Fakta mengerikan

  1. 80 persen sampah laut berasal dari aktivitas manusia di darat
  2. Mikroplastik telah ditemukan di lebih dari 114 spesies laut
  3. Seafood yang tercemar logam berat dapat menyebabkan masalah pencernaan, saraf, dan hormon
  4. Biota laut tetap hidup dan tumbuh, tetapi kandungan racunnya terus meningkat

Bioakumulasi dan Biomagnifikasi

Proses ini membuat ikan besar memiliki kadar logam berat lebih tinggi dibandingkan dengan ikan kecil. Berikut cara zat beracun terakumulasi dalam rantai makanan laut:
  1. Plankton dan Mikroorganisme menyerap logam berat dari air tercemar
  2. Ikan kecil memakan plankton dan mulai mengumpulkan racun dalam tubuhnya
  3. Ikan sedang mengkonsumsi ikan kecil, menyebabkan akumulasi racun semakin tinggi
  4. Ikan besar seperti tuna, kakap, dan hiu mengonsumsi ratusan ikan kecil dan sedang sepanjang hidupnya, membuat kadar logam berat dalam tubuhnya meningkat drastis
Baca juga: 8 Juta Ton Sampah Plastik Dibuang ke Laut Tiap Tahun
 

Jenis logam berat yang mengancam kesehatan:

1. Merkuri (Hg)

  1. Sumber: Limbah industri, pembakaran batu bara, penambangan emas
  2. Terakumulasi pada: Ikan predator besar seperti tuna dan hiu
  3. Efek: Kerusakan sistem saraf, gangguan perkembangan pada anak-anak dan janin

2. Timbal (Pb)

  1. Sumber: Limbah industri, pembakaran batu bara, penambangan emas
  2. Terakumulasi pada: Kerang, tiram, dan moluska
  3. Efek: Kerusakan otak, penurunan IQ pada anak, masalah ginjal

3. Kadmium (Cd)

  1. Sumber: Limbah industri, pembakaran bahan bakar, penambangan baterai
  2. Terakumulasi pada: Kerang dan moluska
  3. Efek: Kerusakan ginjal, osteoporosis, kanker paru-paru

4. Arsenik (As)

  1. Sumber: Aktivitas industri, limbah pertambangan, pestisida
  2. Terakumulasi pada: Kerang, udang, ikan
  3. Efek: Kanker, gangguan pernapasan, kerusakan hati dan ginjal

5. Kromium (Cr)

  1. Sumber: Limbah industri, pabrik pelapisan logam
  2. Terakumulasi pada: Ikan dan kerang
  3. Efek: Kanker paru-paru, gangguan saluran pernapasan

Langkah bijak mengurangi risiko

  1. Pilih ikan kecil seperti teri atau sarden yang lebih aman dari logam berat
  2. Batasi konsumsi ikan predator besar
  3. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai dan dukung pengelolaan limbah yang lebih baik
Menjaga kebersihan laut adalah tanggung jawab bersama. Langkah sederhana dapat membantu melindungi kesehatan diri sendiri dan lingkungan. Jaga laut, jaga kesehatan kita! (Antariska)

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan