Sampah plastik di laut ilus.
Sampah plastik di laut ilus.

BRIN Kembangkan AI Petakan Sampah Plastik di Laut

Ilham Pratama Putra • 11 September 2024 19:10
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan teknologi pengumpulan hingga daur ulang sampah plastik. Khususnya sampah plastik yang tersebar di laut.
 
"Salah satu pendekatan yang sedang dikembangkan adalah pemanfaatan teknologi penginderaan jarak jauh, sensor bawah air serta kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk memetakan sebaran sampah plastik secara lebih akurat," beber peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN, Muhammad Reza Cordova, dalam diskusi media di Jakarta, Rabu, 11 September 2024.  
 
BRIN juga turun ke masyarakat untuk menekan perilaku membuang sampah ke laut. Salah satunya membangun kerja sama dengan komunitas nelayan dan pemerintah daerah dalam program pembersihan pantai dan edukasi masyarakat.

"Pendekatan berbasis komunitas menjadi kunci utama dalam menekan jumlah sampah plastik yang masuk ke laut. Perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah adalah langkah penting untuk jangka panjang," ujar Reza.
 
BRIN mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan bersama-sama menangani masalah ini melalui aksi nyata dalam pengelolaan sampah. Sebab, masa depan laut sangat bergantung pada upaya seluruh elemen untuk menjaga kebersihannya.
 
"Laut yang bersih bukan hanya untuk biota laut, tetapi juga untuk keberlanjutan hidup kita sendiri," tutur Reza.
 
Ia menjelaskan pencemaran laut didominasi oleh sampah rumah tangga. Setidaknya 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya.
 
"Masalah ini mengancam kehidupan laut, ekosistem pesisir, dan kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut," kata Reza.
 
Dia menuturkan lebih dari 70 persen sampah plastik di perairan berasal dari aktivitas manusia di daratan.  Termasuk melalui sungai dan pantai yang tidak dikelola dengan baik.
 
BRIN mencata jenis sampah plastik yang paling banyak ditemukan di perairan Indonesia adalah plastik sekali pakai seperti plastik sachet. Kemudian, kantong plastik, botol minuman, dan sedotan.
 
"Sampah-sampah ini membutuhkan ratusan tahun untuk terurai, mencemari laut, dan merusak habitat biota laut," tegas dia.
 
Baca juga: Duh! Ini Dia 5 Negara Penghasil Sampah Laut Terbesar di Dunia 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan