Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Iwan Syahril. Zoom. Medcom.id/Ilham Pratama Putra.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Iwan Syahril. Zoom. Medcom.id/Ilham Pratama Putra.

Organisasi Penggerak Fokus Bangun Literasi, Numerasi, dan Karakter Satuan Pendidikan

Ilham Pratama Putra • 22 Desember 2021 12:02
Jakarta: Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Iwan Syahril menyatakan organisasi masyarakat yang tergabung dalam Program Organisasi Penggerak (POP) memiliki tugas khusus. Salah satunya, fokus terhadap penguatan literasi, numerasi dan karakter satuan pendidikan.
 
"Memberikan pendampingan dan pelatihan kepada kepala sekolah dan guru agar meningkatkan kulaitas pendidikan murid yag berfoklus pada literasi numerasi dan karakter," kata Iwan dalam Seminar Gotong Royong Memajukan Pendidikan Melalui POP, Rabu, 22 Desember 2021.
 
Iwan percaya jika ormas POP memiliki kemampuan untuk mengembangkan literasi, numerasi, dan karakter yang dibutuhkan satuan pendidikan. Sehingga, ormas POP memberikan dampak besar dalam menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid.  

"Kita semua bersama-sama mendorong terwujudnya sumber daya manusia unggul Indonesia," sebutnya.
 
Menurutnya, membangun literasi, numerasi dan karakter di satuan pendidikan merupakan pekerjaan bersama. Baik pemerintah maupun organisasi yang ada di masyarakat.
 
Baca: Kemendikbudristek: 135 Ormas Resmi Bergabung di Program Organisasi Penggerak
 
"Karena dalam implementasi kita percaya tidak semua sekolah, tidak semua peserta didik itu sama. Di sini peran ormas itu mengenali karakter masing-masing sehingga bisa menciptakan pembelajaran yang sesuai," tutur Iwan.
 
Iwan berharap POP dapat memicu inovasi dan kreatifitas sekolah maupun peserta didik. POP menjadi ekosistem yang tak hanya membentuk kompetensi pendidik namun juga peserta didik.
 
Saat ini sudah ada 135 ormas yang telah bergabung dalam POP. "Terdapat Ormas pelaksana POP adalah sebanyak 135, dengan 160 proposal," kata Koordinator Pokja POP, Eko Budi Hartono.
 
Dia menyatakan program pelatihan kepala sekolah dan guru ini akan dipantau dan dievaluasi oleh Kemendikbudristek. Agar diketahui praktik mana yang memenuhi syarat untuk diterapkan dengan skala yang lebih luas.
 
"Ormas tersebut akan bergotong royong bersama pemerintah melaksanakan praktik baik pembeleajaran ke sekolah sasarannya selama dua tahun ajaran, 2021/2022 dan 2022/2023," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan