"Persoalan kemandirian atau independensi guru. Kita tidak merdeka lagi, harus mengikuti dan menunggu juklak juknis segala tindakan guru,” kata Nina dalam diskusi daring Forum Diskusi Pedagogik (FDP) Ikatan Alumni UNJ bertajuk ‘Persoalan Guru dalam Merdeka Belajar’, Jakarta, Rabu, 15 April 2020.
Ia menuturkan konsep 'Merdeka Belajar' yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim seharusnya bisa menghasilkan guru yang mandiri. Nyatanya, kata dia, konsep 'Merdeka Belajar' belum mengatasi masalah kemandirian guru.
Nina menambahkan guru terkadang masih harus melakukan hal di luar tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), yang akhirnya malah mengorbankan siswa. Misalnya, ikut mengurus akreditasi sekolah.
"Itu tidak berpihak kepada anak, dan fokusnya memberesi masalah-masalah akreditasi, itu tidak substansi," ujarnya.
Baca: Skema Penyaluran BOS untuk Pulsa Diserahkan kepada Kepsek
Nina menyarankan proses akreditasi diubah dan tidak lagi mengedepankan angka-angka. Proses akreditasi bisa diubah dengan menganalisa pertumbuhan sekolah tersebut.
"Tidak melulu dinilai dengan angka-angka, tidak melulu dinilai dengan sekolah A harus lebih bagus dari sekolah B, sekolah B lebih bagus dari sekolah C, itu tidak sesuai kebutuhan masing-masing sekolah,” ungkap Nina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News