Jumpa Pers SCKD 2019 di Hotel Sultan, Jakarta. Medcom.id/Sonya Michaella.
Jumpa Pers SCKD 2019 di Hotel Sultan, Jakarta. Medcom.id/Sonya Michaella.

Simposium Cendekiwan Kelas Dunia 2019

Wapres akan Membuka SCKD 2019

Sonya Michaella • 18 Agustus 2019 08:22
Jakarta: Peran ilmuwan diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri kini makin terasa manfaatnya untuk Tanah Air. Salah satunya peran mereka dalam Simposium Cendekiwan Kelas Dunia (SCKD) 2019 yang akan dibuka oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Senin, 19 Agustus 2019.
 
Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek-Dikti (SDID) Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukti mengatakan, Simposium Cendekiawan Kelas Dunia 2019 rencananya akan dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 19 Agustus. Kalla juga akan menyambut 55 ilmuwan diaspora yang ikut terlibat dalam acara ini.
 
Sementara itu, sekitar 2.500 orang telah mendaftar dan bersedia datang untuk menghadiri simposium ini. Sesi diskusi terbuka untuk umum terkait sejumlah isu yang akan digelar pada 22-23 Agustus mendatang. 

Ghufron mengatakan, kehadiran ilmuwan diaspora selama lima tahun berturut-turut ini tak hanya bisa membantu mempercepat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, namun juga fasilitas pendidikan.
 
“Contohnya laboratorium-laboratorium di Indonesia itu ada, tapi kurang mumpuni. Ilmuwan diaspora ini bisa membantu memberi masukan agar laboratorium di Indonesia juga tidak kalah dengan yang di luar negeri,” kata Ali, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019.
 
Baca:  'Merdeka' itu Berani Berkompetisi Global
 
Ilmuwan diaspora, lanjut dia, juga bisa membantu meningkatkan potensi kekayaan alam Indonesia untuk bisa dieksplorasi lebih, demi menghasilkan inovasi-inovasi baru secara regional dan global.
 
“Mereka kan sudah lama tinggal di luar negeri. Jadi mereka bisa menggunakan pengalaman mereka untuk memberi referensi kepada kita di sini,” ungkap Ali lagi.
 
Di sisi akademik, kini Indonesia juga mulai diperhitungkan di kancah internasional. Tak hanya warga Indonesia yang belajar ke luar negeri, namun warga asing juga banyak yang belajar ke Indonesia.
 
“Bahkan mereka sengaja belajar Bahasa Indonesia di sini. Ini juga tidak lepas dari peran KBRI dan KJRI kita di luar negeri yang gencar mempromosikan soal Indonesia,” tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan