Tembakau. Foto: Istimewa
Tembakau. Foto: Istimewa

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Angkat Tema 'Generasi Muda Tanpa Rokok'

Medcom • 31 Mei 2024 18:21
Jakarta:  Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) atau World No Tobacco Day (WNTD) diperingati tanggal 31 Mei setiap tahunnya. Inisiatif ini pertama kali dicetuskan oleh World Health Organization (WHO) pada 1987 dengan tujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahaya penggunaan tembakau dan dampak negatifnya terhadap kesehatan.
 
Tema hari tanpa tembakau sedunia tahun ini mengangkat "Generasi Muda Tanpa Rokok" untuk menekankan pentingnya melindungi enerasi muda dari produk tembakau yang berbahaya.

Sejarah Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Melansir dari akun Instagram @ditsmp.kemdikbud, Hari Tanpa Tembakau Sedunia diresmikan pertama kali melalui Resolusi WHA40.38 oleh World Health Assembly pada tahun 1987.  Ini juga sekaligus menetapkan 7 April 1988 sebagai hari tanpa rokok sedunia.
 
Satu tahun kemudian, PBB menetapkan tanggal 31 Mei sebagai peringatan tahunan HTTS melalui Resolusi WHA42.19. Setiap tahunnya sejak saat itu, seluruh dunia memperingati HTTS sebagai momen untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya dari tembakau.

Bahaya Tembakau Terhadap Kesehatan

Tembakau merupakan salah satu penyebab utama kematian yang dapat dicegah di dunia. Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 senyawa kimia, dengan 43 zat di antaranya bersifat karsinogenik.

Tidak ada kadar atau tingkat paparan asap rokok yang dianggap aman. Penggunaan tembakau dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema, kerusakan otak, gangguan pada tulang dan otot, disfungsi seksual, serta berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru, laring, dan pankreas, bahkan kematian.
 
Selain itu, tembakau juga memiliki dampak negatif pada kesehatan reproduksi dan kehamilan. Meskipun tidak merokok, perokok pasif tetap memiliki risiko tinggi terkena penyakit akibat paparan asap rokok.
 
WHO memperkirakan, tembakau menyebabkan 5,4 juta kematian setiap tahunnya.  Bahkan di Amerika Serikat, sekitar 3.000 orang dewasa meninggal setiap tahun akibat paparan asap rokok sebagai perokok pasif.

Ancaman Tembakau bagi Generasi Muda

Kebiasaan merokok kini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi juga telah menyebar di kalangan remaja bahkan anak-anak. Menurut data WHO, setidaknya berjumlah 37 juta anak muda berusia 13-15 tahun menggunakan berbagai jenis tembakau.
 
Di Indonesia, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4 persen di antaranya adalah perokok berusia 10-18 tahun.
 
Melalui peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024, kita diingatkan akan pentingnya upaya bersama untuk melindungi generasi muda dari bahaya tembakau. Dengan mengurangi paparan dan penggunaan tembakau, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. (Shofiy Nabilah)
Baca juga:  FOMO Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan