"Tahun 2022 itu yang memakai Kurikulum Merdeka yang diterima 5.667 tapi di tahun 2024 itu 5.888 ini data, kita bicara data saja," kata Ganefri dalam siaran YouTube Vox Populi Institute Indonesia dikutip Senin, 22 April 2024.
Dia memastikan sistem aplikasi SNBP telah diatur dengan baik. Hal itu dengan mempertimbangkan kurikulum yang ada saat ini.
Ganefri mengatakan Kurikulum Merdeka, Kurikulum 2013, bahkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tersedia di aplikasi tersebut. Dia menegaskan tidak ada diskriminasi bagi siswa dengan aplikasi tertentu.
"Artinya kita mengakomodir lulusan SLTA yang menggunakan kurikulum apa pun," jelas dia.
Sebelumnya, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menemukan terdapat penurunan kelulusan siswa Kurikulum Merdeka pada 2024. P2G menduga penurunan ini lantaran tidak sinkronnya sistem seleksi dan kurikulum.
Berdasarkan hasil data angket yang dijaring P2G secara online terhadap SMA yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2021, ada 38 sekolah mengalami penurunan drastis dalam penerimaan PTN jalur SNBP. Jumlah itu mewakili 10 persen dari 381`sekolah penggerak angkatan pertama yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca juga: Kepsek Sudah Wanti-Wanti Agar Kurikulum Merdeka Sinkron dengan SNBP |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News