"Catatan pendidikan 2022, Kemendikbudristek kesannya menjalankan (kebijakan) pendidikan yang pragmatis," terang dia kepada Medcom.id, Senin 26 Desember 2022.
Bahkan, kata dia. Kemendikbudristek telah membentuk pola pikir jika dunia pendidikan adalah produksi pekerja. "Seolah pendidikan mau mencetak tukang," terang Rektor Universitas Widya Mataram ini.
Sikap pragmatis ini juga dapat dilihat dalam Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas). Menurutnya, Kemendikbudristek terlalu sering mengubah draf RUU tersebut.
Hal tersebut menunjukkan jika Kemendikbudristek pada prinsipnya tak siap merancang RUU tersebut. Seolah Kemendikbudristek hanya ingin RUU cepat selesai.
"Langkah yang ingin cepat selesai dan pragmatik ini menyebabkan RUU itu memjadi sasaran kritik sehingga gagal diundangkan," tutup mantan Ketua Forum Rektor Indonesia tersebut.
Baca juga: Masuk Tahun Politik, Pembahasan RUU Sisdiknas Diminta Tak Dilanjutkan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News