"Ini menjadi bagian dari Satgas PPKS Untirta untuk melakukan upaya perlindungan terhadap penyintas," kata Dian kepada Medcom.id, Rabu, 28 Juni 2023.
Dia mengaku pihaknya sudah menerima pengaduan dari penyitas. Untirta langsung memberikan layanan psikologis.
"Satgas PPKS Untirta telah memberikan layanan psikologis oleh psikolog dari anggota Satgas PPKS Untirta," beber dia.
Dian menyebut pihaknya juga berkomitmen mendampingi penyintas dalam persidangan di pengadilan. Untirta berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Dan tidak ada kata toleransi terhadap pelaku kekerasan seksual di lingkungan kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa," tutur dia.
Dia mengungkapkan Satgas PPKS sendiri telah merekomendasikan agar pelaku mendapat sanksi adminstrasi berat berupa pemberhentian. Rektor Untirta Fatah Sulaiman disebut mendukung hal itu.
Sebelumnya, jagat media sosial Twitter tengah diramaikan pengakuan seorang guru, Iman Zanatul Haeri, yang mencari keadilan buat adiknya yang menjadi korban revenge porn oleh mahasiswa Untirta berinisial ALW.
Adik Iman merupakan seorang perempuan berusia 23 tahun asal Pandeglang, Banten. Dia diduga diperkosa, dianiaya, diperas, dan dipaksa memberi maaf. Aksi pemerkosaan terhadap korban bahkan divideokan lantas dijadikan bahan ancaman oleh pelaku berinisial ALW.
Iman sempat menyayangkan respons Satgas PPKS di Untirta yang dinilai lamban dalam menangani kasus ini. Dia sudah melapor ke Satgas PPKS Untirta sejak Januari 2023, lalu pihaknya memenuhi undangan pihak Satgas PPKS pada Februari 2023.
"Namun setelah itu tidak ada kabar lagi. Baru muncul malam tadi menghubungi setelah viral. WA saya tidak dibalas selama tiga bulan. Memang harus viral dulu,” ujar Iman yang juga Kabid Advokasi Guru P2G dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Juni 2023.
Baca juga: Satgas PPKS Untirta Dorong Pelaku Revenge Porn Diberhentikan Sebagai Mahasiswa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News