Direktur Utama PT Media Djaya Bersama Irsan S. Gading selaku pencetus program beasiswa ini menjelaskan bahwa peluang baik yang ditujukan kepada santri ini merupakan amanah dari pemilik perusahaan untuk ambil bagian membantu pemerintah daerah dalam membentuk karakter pemuda berakhlak mulia dan berkompeten pada masa mendatang.
"Harus kita akui sangat besar peran para santri pesantren/dayah dari masa ke masa baik untuk Indonesia maupun Aceh, kita berharap melalui program ini para santri semakin semangat dalam menempuh pendidikan dan mampu mewujudkan cita-cita terbaiknya untuk bangsa ini," kata Irsan.
Group Head CSR, Exrel, & Corporate Communication PT Mifa Bersaudara Azizon Nurza secara terpisah menyampaikan bahwa tim panitia beasiswa yang dikoordinir oleh CLO Relations, Amal Marza saat ini sedang berkoordinasi dengan 67 Dayah type A, B, C, D dan non type di Kabupaten Aceh Barat, Pengurus Majelis Aneuk Beut Aceh Barat (MABAB), dan Aparatur Gampong di sekitar wilayah operasional perusahaan untuk segera memenuhi kuota 143 orang calon penerima beasiswa santri tersebut.
"Ada tiga kelompok pembagian quota penerima beasiswa yakni untuk 67 Dayah Aceh Barat masing-masing mendapat quota 1 santri perdayah sedangkan santri yang mondok di luar Aceh Barat ada quota 10 orang yang akan diseleksi melalui MABAB," kata Azizon.

(Foto: Dok. Mifa Bersaudara)
Adapun kuota penerima beasiswa santri yang berasal dari gampong wilayah sekitar operasional diatur berdasarkan usulan keuchik dan aparatur gampong yang memanfaatkan pagu budget CSR dari masing-masing gampong, dan akan diseleksi langsung pula oleh masing-masing gampong.
"Kita sudah menyurati masing-masing pihak tersebut dan berkas persyaratan beasiswa diajukan oleh para pimpinan Dayah, Ketua MABAB, & para Geuchik Gampong wilayah operasional perusahaan paling lambat pada tanggal 17 Juli 2023 mendatang," kata Azizon.
Lebih lanjut, pihaknya akan secara serentak mengumumkan nama-nama penerima beasiswa santri Bakti Mifa untuk Aceh Tahun 2023 pada 24 Juli. Pengumuman ini dapat dilihat melalui media sosial dan website perusahaan, serta beberapa media lokal Aceh.
"Harapan kami program ini bisa diprioritaskan oleh Dayah, MABAB, dan Keuchik untuk santri berprestasi dan kurang mampu yang akan menyelesaikan pendidikan, dan akan bertugas sebagai guru setelah tamat pendidikan nanti," kata Azizon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News