Di ujung barat Indonesia, Provinsi Aceh juga mengambil peran sebagai daerah pengekspor batu bara. Mengacu pada data BPS Aceh tahun 2023, nilai ekspor Aceh mencapai angka USD609,3 juta. Adapun komoditas utama yang diekspor didominasi batu bara dengan nilai sebesar USD338,58 juta.
Koordinator Prodi Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala Ir. Pocut Nurul Alam, M.T. menyampaikan pada 2023 mengacu dari data ESDM Aceh, terdapat 13 Izin Usaha Pertambangan (IUP) komoditas batu bara di mana yang terbanyak terletak di Kabupaten Aceh Barat, yakni 7 IUP.
Baca juga: ERT MIFA-BEL Harumkan Nama Aceh di Ajang 1st SFRC |
"Dari data yang kami terima, adapun pemegang IUP yang melakukan kegiatan ekspor batu bara pada 2023 didominasi oleh PT Mifa Bersaudara dengan nilai ekspor USD280,82 juta, dan PT Bara Energi Lestari dengan nilai ekspor USD82,40 juta," kata Pocut.
Baginya, industri batu bara masih menjadi sektor usaha unggulan pada 2023 yang memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian di Aceh. Pemerintah juga harus mengawal serius pemegang IUP tambang batu bara yang lain agar maksimal untuk beroperasi, dan melakukan ekspor ke depannya.
.jpeg)
"Harapannya dengan dikawal serius sektor industri ini dapat memberikan berbagai kontribusi yang lebih besar untuk negara dan daerah melalui royalti, pajak, penyerapan tenaga kerja, dan CSR," katanya.
General Manager Operation PT Mifa Bersaudara (MIFA) Hadi Firmansah menjelaskan mengacu pada nilai penjualan ekspor dan domestik batu bara pada 2023, pihaknya telah membayarkan royalti untuk negara sebesar USD24,28 juta (ekspor) dan USD2,72 juta (domestik).
Baca juga: ESDM Aceh: PROPER Hijau PT Mifa Bersaudara, Bukti Sektor Industri Batu Bara Dukung Efisiensi Energi & Penurunan Emisi |
"Pada 2023, MIFA berhasil melakukan produksi mencapai 7,1 juta ton, dengan penjualan mencapai 6,8 juta ton. Yang mana untuk ekspor sebanyak 5,67 juta ton dan domestik sebanyak 1,13 juta ton," ujar Hadi.
Di sisi lain, MIFA setiap tahunnya juga termasuk yang memberikan Kontribusi Pembayaran Pajak Terbesar pada Kanwil DJP Aceh. "Tercatat hampir setiap tahun, rekapitulasi PPh, PPN, dan pajak-pajak lainnya yang dibayarkan oleh PT Mifa terus bertambah dan menjadi penyumbang terbesar di Aceh," katanya.
Pada akhir 2023, MIFA sebagai anak perusahaan PT Media Djaya Bersama (MDB Group) telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 2.920 karyawan. Dari tenaga kerja tersebut sebanyak 1.882 karyawan di antaranya merupakan putra-putri asli Aceh, dan telah mengisi posisi penting di semua level dari direksi, manajemen, hingga posisi strategis lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News