Salah satunya SMK Negeri 1 Jakarta yang ia kunjungi Senin, 29 Juli 2019 kemarin. Rencananya salah satu sekolah teknik tertua di Jakarta itu juga bakal mulai direvitalisasi pada tahun 2020.
Tak hanya SMK Negeri 1 Jakarta, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini juga menargetkan bisa melakukan revitalisasi di SMK-SMK lainya. "Target kita sebanyak-banyaknya. Ya tapi kan masing-masing SMK itu membutuhkan dana yang berbeda-beda, sesuai dengan bidang-bidang keahlian yang ada di SMK," kata Muhadjir di SMKN 1 Jakarta, Jakarta Pusat, Senin 29 Juli 2019.
Ia mencontohkan SMKN 1 Jakarta yang termasuk sekolah vokasi hard skill atau keterampilan yang membutuhkan peralatan besar dengan harga yang cukup mahal. Seperti mesin CNC atau Computer Numerical Control untuk produksi, dengan kisaran harga Rp3 miliar.
"Jadi memang tergantung SMK. Kalau SMK-nya cuman soft skill adanya keterampilan-keterampilan yang tidak membutuhkan perangkat-perangkat yang berat. Ya memang biayanya mungkin tidak besar," ungkapnya.
Baca: Daerah Diminta Setop Buka SMK yang Tak Kompetitif
Sementara itu, Muhadjir mengungkapkan anggaran yang dikucurkan per sekolah diperkirakan sebesar Rp7 miliar sampai Rp15 Miliar. Ia juga mendorong untuk dunia industri terlibat dalam revitalisasi SMK, sehingga bisa memanfaatkan Super Deductible Tax.
"Dunia industri yang bekerja sama dengan SMK itu akan mendapatkan namanya Super Deduction tax. jadi pajaknya akan dikurangi 2 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan untuk membantu revitalisasi SMK," ujarnya.
Ia berharap sekolah juga bisa proaktif mengajak dunia industri, terutama perusahaan mitra untuk memanfaatkan Super Deductible Tax. "Misalnya Mitra SMK Negeri 1 ini dia (perusahaan) mengeluarkan dana Rp2 miliar misalnya untuk revitalisasi SMK ini, baik untuk pelatihan guru untuk peralatan, bangunan dan seterusnya," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News