Ashari menyatakan, bisa saja hal tersebut membuat perguruan tinggi melakukan blacklist terhadap sekolah asal siswa yang tidak melakukan daftar ulang setelah dinyatakan lolos SNMPTN. Hal itu akan merugikan siswa sekolah tersebut saat SNMPTN tahun berikutnya.
"Kalau tidak masuk sehingga berikutnya ada perguruan tinggi yang melakukan blacklist. Itu perguruan tinggi masing-masing ada yang melakukan itu. Tapi tidak semua," jelas Ashari di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca juga: LTMPT Jelaskan Alur Pendaftaran SNMPTN 2022
Untuk itu, dia mengimbau kepada sekolah untuk ikut mengingatkan siswanya, agar mengikuti SNMPTN, meilih perguruan tinggi, dna program studi secara bertanggung jawab. Sehingga ketika diterima lewat jalur SNMPTN maka harus mengambil kesempatan tersebut.
Dia pun menambahkan, hal ini karena perguruan tinggi akan bingung mengisi kekosongan ketika ada siswa yang tidak daftar ulang ketika dinyatakan lolos SNMPTN.
"Ya karena persaingan ketat, sudah diterima tidak dimasuki, perguruan tinggi jadi pusing juga, ada kursi kosong," tuturnya.
Lagi pula, kata Ashari, siswa yang sudah lolos SNMPTN 2022 tidak akan bisa lagi mendaftar di Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Siswa yang sudah lolos SNMPTN kata dia akan terdata di bank data LTMPT.
Baca juga: Pendaftaran Akun LTMPT Sekolah Dibuka Hari Ini, untuk Siswa Dijadwalkan 10 Januari
Lebih lanjut, Ashari memberi saran kepada siswa agar memilih perguruan tinggi dan jurusan dengan sungguh-sungguh dan benar-benar diminati. Agar ketika lolos bukan malah membuang kesempatan masuk PTN yang berujung pada blacklist sekolah.
"Siswa SMA sederajat untuk SNMPTN, sudah lolos kan sayang-sayang. Kalau tidak senang dengan pilihan kedua ya pilih satu saja yang paling suka agar itu masuk," tutupnya.