Dalam kebijakan tersebut, pemerintah Amerika Serikat hanya mengakui sex berdasarkan jenis kelamin biologis yang ditentukan saat lahir, tanpa mempertimbangkan gender sebagai konstruksi sosial. Kebijakan ini langsung menuai kritik dari berbagai ahli medis dan hukum.
Kellan E. Baker, direktur eksekutif Institute for Health Research & Policy, menyatakan bahwa kebijakan ini "sangat bertentangan dengan fakta ilmiah."
Menurutnya, sex bukan sekadar atribut biologis yang tetap, melainkan kombinasi kompleks dari berbagai karakteristik seperti kromosom, hormon, dan organ reproduksi.
"Sex itu bukan konsep sederhana, biner, dan tetap. Ini adalah kumpulan kompleks dari banyak faktor," ujar Baker seperti dilansir ABC News.
Definisi Sex Menurut Ilmu Pengetahuan
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sex mengacu pada "karakteristik biologis dan fisiologis yang membedakan laki-laki dan perempuan, seperti organ reproduksi, kromosom, dan hormon."Artinya, sex adalah kategori biologis yang biasanya ditentukan saat lahir berdasarkan penampakan fisik, seperti alat kelamin.
Namun, penting untuk diingat bahwa karakteristik biologis ini tidak selalu sesuai dengan kategori biner "laki-laki" atau "perempuan."
Kondisi seperti interseks menunjukkan bahwa ada variasi dalam kromosom, hormon, atau organ reproduksi yang tidak sesuai dengan pembagian tradisional. Fakta ini menegaskan bahwa sex bukan kategori yang selalu kaku.
Gender Sebagai Konstruksi Sosial
Sementara itu, gender adalah konsep yang merujuk pada "karakteristik sosial yang dikonstruksi, termasuk norma, peran, dan hubungan antara kelompok perempuan dan laki-laki," seperti dijelaskan oleh Council of Europe.Gender lebih dipengaruhi oleh budaya, tradisi, dan perubahan sosial, sehingga bisa bervariasi dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Sebagai contoh nyata, komunitas Juchitán di Oaxaca, Meksiko, memiliki struktur sosial yang mempercayakan wanita untuk menjalankan banyak aspek ekonomi, termasuk mengelola bisnis dan menjadi tulang punggung finansial keluarga.
Dalam konteks ini, "muxes," yaitu laki-laki yang mengambil peran tradisional perempuan, tidak hanya diterima tetapi juga dianggap membawa keberuntungan bagi komunitas.
Mereka berpartisipasi aktif dalam peran-peran tradisional seperti menjahit, mengelola pasar, dan memimpin acara-acara budaya.
Tradisi ini menunjukkan bagaimana peran gender bisa bersifat fleksibel dan berbeda dengan norma gender di banyak budaya "Yudeo-Kristen", yang cenderung lebih kaku. Mereka tidak hanya diterima, tetapi juga dianggap membawa keberuntungan
Selain itu, di masyarakat Mojave di Amerika Utara, terdapat pengakuan gender alternatif bernama "alyha," yang mencakup laki-laki yang mengambil peran perempuan melalui upacara khusus.
Tradisi ini menegaskan bahwa banyak budaya di dunia memiliki sistem gender yang tidak selalu selaras dengan pendekatan biner yang dominan di Barat.
Council of Europe juga menyoroti bahwa gender tidak selalu selaras dengan sex biologis. Seseorang yang lahir dengan sex biologis laki-laki, misalnya, bisa mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan.
Fenomena ini menggarisbawahi bahwa gender adalah bagian dari identitas individu yang dipengaruhi oleh pengalaman dan konteks sosial.
Dampak Kebijakan Trump terhadap Komunitas Marginal
Kebijakan Trump yang hanya mengakui sex sebagai kategori biologis memicu kekhawatiran besar bagi komunitas transgender dan interseks.Jenny Pizer, kepala bagian hukum Lambda Legal, mengkritik kebijakan ini sebagai langkah mundur yang "menghapus pengakuan terhadap keberagaman gender dan melanggar hak asasi manusia."
Pizer juga menambahkan bahwa kebijakan ini dapat memengaruhi akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan hukum bagi individu transgender.
"Kebijakan ini memaksa lembaga pemerintah untuk mengabaikan keberadaan mereka," katanya, yang menunjukkan dampak langsung pada kesejahteraan komunitas LGBTQ+.
Kenapa Perbedaan Ini Penting?
Untuk memahami perbedaan antara sex dan gender, penting untuk mengenali akar biologis dan sosialnya. Sex lebih terkait dengan biologi, sementara gender adalah hasil dari norma sosial yang dipelajari. Perbedaan ini penting untuk menghindari diskriminasi dan stereotip.Gender Matters, sebuah inisiatif dari Council of Europe, menjelaskan bahwa kesadaran akan perbedaan ini dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial.
Gender bukan hanya soal "laki-laki" dan "perempuan," tetapi juga mencakup identitas yang tidak sesuai dengan norma tradisional. Misalnya, beberapa orang mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner atau genderqueer.
"Gender itu tidak kaku, dan bisa berubah sesuai dengan pengalaman hidup seseorang," tulis laporan tersebut. Ketika kita memahami bahwa gender adalah konstruksi sosial, kita dapat lebih menerima keragaman identitas di masyarakat.
Contoh Konkret Perbedaan Sex dan Gender
1. Sex: Seorang bayi dilahirkan dengan kromosom XX (perempuan) atau XY (laki-laki). Namun, dalam beberapa kasus seperti interseks, kromosom atau alat kelamin tidak sesuai dengan kategori biner.2. Gender: Seseorang dengan sex biologis laki-laki bisa mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan karena norma, pengalaman, dan identitas sosialnya mendukung hal itu.
Perbedaan antara sex dan gender adalah hal mendasar yang sering kali disalahpahami. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
Kebijakan yang mengabaikan gender sebagai bagian dari identitas manusia berisiko menciptakan diskriminasi dan pelanggaran hak asasi.
Penting bagi kita untuk menghormati kompleksitas identitas manusia demi menciptakan dunia yang lebih adil dan menerima keberagaman.
Baca Juga:
Sesuai Permintaan Trump, Pemerintah AS Hapus Pilihan Gender X di Paspor
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News