"Saya ambil perumpamaan kita ingin tahu kondisi sekolah yang sebenarnya, makanya dilakukan AN. Jadi tanpa dipoles dimake-up begitu ya kita ingin lihat kondisi realnya," ujar Plt Direktur SMP Kemendikbudristek, I Nyoman Rudi Kurniawan, dalam webinar Kepoin Asesmen Nasional Bareng Direktur SMP di YouTube Direktorat SMP dikutip Rabu, 11 September 2024.
Nyoman mengatakan dengan kondisi sebenarnya akan mudah untuk mendeteksi kekurangan sekolah. Sehingga perbaikan sekolah dapat dilakukan maksimal.
"Misal kondisi sakitnya seperti apa, kita tahu seperti apa kasih perawatannya di mana. Tapi kalau tidak jujur, kita make-up kita tidak tahu di mana mau diperbaiki," ujar dia.
Nyoman menegaskan ANBK sangat penting, terutama bagi sekolah. "Dari (nilai) 1 sampai 10 ya, 10 ya sangat penting," tegas dia.
Terdapat tiga instrumen dalam ANBK, yakni Asesmen Kompetensi Minimum, Survei Lingkungan Belajar dan Survei Karakter. Asesmen Kompetensi Minimum akan mengukur literasi membaca dan literasi matematika atau numerasi murid.
Survei Karakter mengukur sikap, nilai, keyakinan dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid. Sementara itu, Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas berbegai aspek input, termasuk proses belajar mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
ANBK juga diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Data dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan.
Baca juga: Kemendikbudristek Tegaskan ANBK Tidak Digunakan untuk Nilai Rapor Siswa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News