"Pilihan paling baik pada pembelajaran di madarasah kita itu tetap menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani, dalam webinar ngopi seksi outlook pendidikan Indonesia 2021, Minggu, 3 Januari 2021.
Dia mengakui PJJ menjadi model pembelajaran yang tidak sempurna. Namun, Kemenag terus mengupayakan agar pendidikan dapat terus berjalan di tengah keterbatasan akibat pandemi covid-19.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain menyediakan kurikulum darurat, Kemenag juga menjalakan model pembelajaran hybrid dengan menyediakan guru kunjung.
"Namun di 2021 guru kunjung itu pun masih kita evaluasi karena masih teramat berat untuk guru. Ada beban yang diterima guru saat jarak kunjungan terhadap siswa berat," sambung dia.
Baca: Kemenag: 85% Madrasah Tunda Pembelajaran Tatap Muka
Kemudian Ali menyatakan Kemenag akan mengevaluasi persoalan teknologi. Infrastruktur teknologi bakal lebih dikokohkan di 2021.
"Pengokohan aspek teknologi menjadi penting. Karena bukan hanya luar jawa saja yang berhalangan di jawa sendiri juga bermasalah," terang Ali.
Bagi Ali, persoalan PJJ adalah masalah bersama. Solusi atas masalah pendidikan jarak jauh harus dirumuskan bersama oleh pemerintah dan masyarakat.
"Semoga kita punya berkah di balik musibah ini. Ini harus kita perbaiki karena pembelajaran bagian penting dalam proses pembangunan sumber daya manusia," ungkapnya.
(AGA)