"Kesediaannya mereka (madrasah) untuk membuka (sekolah) itu kecil, jadi kesediaannya 15 persen," kata Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Ali Ramdani, dalam webinar ngopi seksi outlook pendidikan Indonesia 2021, Minggu, 3 Januari 2021.
Ali mengatakan, sebanyak 85 persen madrasah di Indonesia mengaku tidak bersedia menjalankan PTM. Walaupun sebenarnya, Ali menyebut madrasah sudah sangat siap menjalankan PTM.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Madarasah kita kesiapannya tinggi, hasil survei kami 90 persen. Sehingga pada umumnya ketika ditanya siap, ya siap. Tapi kalau ditanya anda (madrasah) mau buka, mereka (madrasah) bilang pikir-pikir dulu," terangnya.
Baca: Pekanbaru Urungkan Pembelajaran Tatap Muka di Januari
Menurut Ali, kebijakan ini dilakukan madrasah untuk mengedapankan keselamatan warga pendidikan. Madrasah, kata dia, tidak mau mengambil risiko di tengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung.
"Di mana kemudian pilihan paling baik pada pembelajaran di madarasah kita itu tetap menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," sambung dia.
Ali mengatakan, Kemenag telah mengeluarkan kurikulum darurat untuk madrasah. Hal ini agar pembelajaran tetap dapat berlangsung secara baik di tengah pandemi.
"Ketika kami melihat persoalan ini maka ini peer bersama. Kita berharap pandemi segera berlalu, tapi kita akan menyelesaikan persoalan pendidikan ini," tutur dia.
(AGA)