Dilansir dari Quipper, setiap benda memiliki alat pengukur berbeda-beda. Maka dari itu, alat ukur panjang terdiri dari berbagai varian, lho! Lantas, apa sih yang membedakannya serta contoh kegunaannya? Daripada kalian semakin penasaran, mendingan langsung cek artikel di bawah ini!
Definisi alat ukur
Secara harafiah, alat ukur dapat didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk mengetahui ukuran atau kuantitas dari suatu beda – baik itu panjangnya, beratnya, ataupun besaran dari benda tersebut. Contohnya, neraca yang biasanya digunakan untuk mengukur massa benda, stopwatch untuk mengukur waktu, atau meteran/penggaris yang berfungsi untuk mendeterminasi panjang dari suatu benda.Apa itu alat ukur panjang?
Dari namanya saja, kalian sudah pasti bisa menebak kan apa itu alat ukur panjang? Benar banget! Alat ukur panjang merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur panjang pendeknya sebuah benda, contohnya panjang sebuah buku atau meja. Alat ukur panjang sendiri terbagi atas dua macam, yaitu alat ukur panjang baku dan alat ukur panjang tidak baku. Lalu, apa sih yang membedakannya?1. Alat ukur panjang baku
Alat ukur panjang baku dapat didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk memperhitungkan skala sebuah benda dengan ukuran yang telah ditetapkan secara internasional. Contohnya, ketika kalian mengukur panjang sebuah buku dengan memakai penggaris, didapatkan hasil pengukuran buku sebesar 30 cm. Seperti penjelasan sebelumnya, ukuran suatu alat ukur panjang baku nantinya akan menampilkan hasil satuan yang telah disepakatkan secara internasional, seperti km, m, cm, ,mm, dan masih banyak lagi.2. Alat ukur panjang tidak baku
Ketika seseorang menghitung skala benda dengan menggunakan alat ukur panjang tidak baku, nantinya mereka akan mendapatkan nilai atau ukuran berbeda-beda. Hal ini dikarenakan acuan yang digunakan setiap orang dalam mengukur benda tersebut berbeda-beda serta menggunakan acuan ukuran benda yang tidak ditetapkan secara internasional.Contohnya, ketika kalian mengukur sebuah meja dengan satuan jengkal, kalian memperoleh nilai sebesar 10 jengkal dari pengukuran tersebut. Namun, hal ini berbeda kasus dengan teman kalian. Saat mereka mengukur dengan jengkal jemari mereka, malah mereka memperoleh ukuran sebesar 11 jengkal. Nah, perbedaan ini lah yang membuat satuan jengkal menjadi alat ukur tidak baku lantaran ukuran jengkal kalian dengan teman kalian itu berbeda.
Jenis-Jenis alat ukur panjang
Alat ukur panjang baku
Penggaris
1. Penggaris lurus
Seperti namanya, penggaris ini berukuran lurus dengan dilengkapi skala pengukuran yang jelas. Contohnya dapat terlihat dalam ilustrasi berikut:
Dari gambar di atas, Sobat Medcom dapat melihat bahwa setiap 1 cm dari penggaris tersebut diikuti dengan skala terkecil 1 mm. Hal ini menjadikan penggaris tersebut bisa mengukur panjang benda hingga ukuran 1 mm sekalipun.
2. Penggaris segitiga

Berbentuk seperti segitiga siku-siku, biasanya jenis penggaris satu ini banyak digunakan untuk menggambarkan garis tegak lurus atau kemiringan suatu bangunan.
3. Penggaris busur

Jenis penggaris yang ini punya banyak fungsi. Berbentuk setengah lingkaran, penggaris busur sering digunakan untuk mengilustrasikan sudut serta membantu seseorang dalam mengukur besaran sudut suatu bangunan.
Meteran
Meteran merupakan alat ukur panjang yang memiliki skala lebih banyak. Berbeda halnya dengan penggaris, meteran sering digunakan untuk mengukur suatu benda yang besar atau panjang, seperti panjang kayu, meja atau tinggi badan seseorang. Meteran terbagi menjadi 3 jenis, yakni:1. Meteran rol
Meteran jenis ini lebih sering digunakan dalam mengukur panjang suatu objek bangunan atau panjang lapangan. Buat kalian yang tidak pernah melihat meteran jenis ini, kalian bisa mengintip ilustrasi di bawah ini!
2. Meteran saku

Kalau meteran satu ini nih pasti sering kalian lihat tempat tukang jahit, kenapa ya? Seperti namanya saja, meteran saku ini bisa dibawa kemana-mana dan biasanya digunakan para tukang jahit dalam mengukur panjang bahu atau lingkar dada dan lengan seseorang.
3. Meteran digital
Lebih canggih dibandingkan dengan meteran lainnya, meteran digital ini dilengkapi dengan fitur display yang berfungsi untuk menampilkan hasil dari nilai pengukurannya. Meteran jenis ini banyak dikenal sebagai meteran laser.Jangka sorong
Dibandingkan penggaris dan meteran, jangka sorong dipercaya menjadi alat ukur panjang yang lebih presisi lantaran dapat mengukur panjang dengan ketelitian hingga 0,01 cm sekalipun. Makanya, Sobat Medcom tidak perlu heran bahwa jangka sorong sering digunakan untuk meneliti ukuran diameter luar atau dalam suatu benda. Berdasarkan jenisnya, jangka sorong memiliki 3 tipe, yaitu:1. Jangka sorong manual
Jenis jangka sorong ini memiliki nilai pengukuran yang harus seseorang tentukan sendiri dengan menggunakan perasamaan sebagai berikut:HP = Skala utama + (Ketelitian x Skala Nonius)
Buat kalian yang belum pernah melihat jangka sorong manual, berikut ini contoh gambarnya:

2. Jangka sorong arloji
Seperti dengan namanya, jangka sorong arloji mempunyai skala penunjuk layaknya jam tangan, contohnya kayak gambar di bawah ini:
3. Jangka sorong digital

Tidak hanya meteran saja, jangka sorong juga ada versi digitalnya, lho! Jenis jangka sorong satu ini dilengkapi dengan fitur display yang berguna untuk menunjukkan angka pengukurannya. Kelebihan dari jangka sorong digital yaitu kalian bisa melihat hasil pengukuran suatu benda tanpa harus menghitung secara manual. Keren kan?
Mikrometer sekrup
Tidak kalah keren dengan jangka sorong, ketelitian perhitungan mikrometer sekrup dapat mengukur hingga ke ukuran 0,005 mm. Oleh karena itu, alat pengukur panjagn ini banyak digunakan untuk menghitung benda-benda yang berukuran tipis dan kecil. Seperti ketebalan pelat, diameter kawat, ketebalan kertas, dan masih banyak lagi.Tingkat pengukurannya yang mendalam membuat mikrometer sekrup menjadi alat ukur panjang dengan ketelitian tertinggi. Sesuai dengan jenisnya, mikrometer sekrup memiliki 2 tipe, yaitu:
1. Mikrometer sekrup manual

Sesuai dengan namanya, pembacaan skala ukuran mikrometer pada alat ini dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
HP = Skala utama + (Ketelitian x Skala Nonius)
Kalau Sobat Medcom belum pernah melihat mirometer sekrup, kalian bisa melihat ilustrasi di atas ya!
2. Mikrometer sekrup digital

Seperti halnya dengan jangka sorong digital, mikrometer sekrup digital memiliki fitur display yang berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran. Jadi, Sobat Medcom nggak perlu lagi capek-capek menghitung hasil ukur dengan manual.
Alat ukur panjang tak baku
Dari penjelasan sebelumnya, secara singkat alat ukur panjang tak baku merupakan alat ukur yang satuannya tidak sama untuk setiap pengukurannya. Terdapat enam jenis alat ukur panjang tak baku, yakni:1. Depa
Alat ukur yang mengacu pada jarak yang dihasilkan antara ujung jari tengah tangan kanan dengan ujung jari tengah tangan kiri seseorang.2. Jengkal
Tumpuan pada alat ukur satu ini memanfaatkan panjang ujung ibu jari seseorang dengan ujung jari kelilingnya.3. Hasta
Alat ukur panjang yang memanfaatkan jarak antara ujung jari tengah dengan siku sebagai basisnya.4. Kaki
Alat ukur yang digunakan dengan mengacu pada panjang kaki seeseorang.5. Tapak
Alat ukur yang menggunakan tapak kaki seseorang sebagai pijakan skala pengukurannya.6. Langkah
Alat ukur panjang yang menggunakan skala langkah kaki seseorang sebagai acuannya.Meski mereka menggunakan tumpuan yang jelas, namun perlu dicatat bahwa alat ukur panjang tak baku tidak bisa dijadikan sebagai referensi pengukuran terus-menerus apabila kalian ingin menghitung secara teliti dan objektif ukuran suatu benda.
Contoh menghitung alat ukur panjang
Alat ukur panjang baku

Berdasarkan ilustrasi di atas, seseorang ingin mengukur ketebalan sebuah meja . ia kemudian memanfaatkan jangka sorong dengan ketelitian hingga 0,01 sebagai alat pengukurnya. Lantas, berapa hasil dari pengukuran ketebalan meja tersebut?
Pertama, kalian harus mengetahui berapa skala utama dengan skala nonius dari ketebalan meja tersebut seperti ilustrasi berikut ini:

Dari perhitungan tersebut, kalian mendapatkan skala utamanya sebesar 9 mm atau 0,9 cm dengan skala noniusnya di angka 6. Maka dari itu, untuk mengetahui besaran ketebalan meja tersebut, kalian dapat menghitungnya dengan rumus:
HP = Skala Utama + (Ketelitian x Skala Nonius)
= 0,9 cm + (0,01 + 6)
= 0,9 + 0,06
= 0,96 cm
= 9,6 mm
Jadi, skala dari ketebalan meja tersebut ialah 0,96 cm/9,6 mm.
Alat ukur panjang tidak baku
Dea ingin mengukur panjang sebidang tanah miliknya dengan menggunakan satuan depa. Setelah mengukurnya, Dea mendapatkan hasil bahwa ukuran panjang tanah dimilikinya rupanya sebesar 10 depa. Namun, ketika ia menanyakan kepada penjual tanah sebelumnya, penjual tersebut mengatakan bahwa ukuran panjang dari tanah Dea adalah sebesar 12 depa.Perbedaan antara hasil pengukuran Dea dan penjual tanah tersebut berbeda lantaran satuan pengukuran tiap orang berbeda-beda. Hal ini menjadikan alat ukur panjang tak baku sifatnya subjektif.
Nah itu dia tadi serba-serbi mengenai berbagai alat ukur panjang serta fungsi dan ragam jenisnya. Buat Sobat Medcom yang ingin mengetahui informasi mengenai dunia pendidikan lainnya, jangan lupa untuk terus mengikuti Medcom, ya! (Gracia Anggellica)
Baca juga: Matematika, Belajar Rumus Fungsi Komposisi hingga Contoh Soalnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News