Qonita bercerita dia mulai mengenyam pendidikan di bangku sekolah sejak usia dua tahun sebagai murid Kelompok Bermain (KB). Kemudian, Qonita melanjutkan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan waktu pendidikan yang sama seperti siswa lainnya.
“Aku sendiri baru ikut program akselerasi ketika di SMA, jadi hanya dua tahun,” ungkap Qonita dalam keterangan tertulis, Jumat, 15 September 2023.
Alumnus Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang ini mengaku berusia lebih muda dari teman-teman satu angkatan tak menjadi penghalang. Dia selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang tercinta, termasuk ketika memutuskan lanjut memilih program studi Matematika di ITS.
“Sejauh ini tidak ada kesulitan yang berarti, karena lingkungannya yang selalu suportif,” beber putri pasangan Windarto dan Widayati Setyorini tersebut.
Qonita sudah menyukai pelajaran Matematika sejak di bangku SD. Anak sulung dari dua bersaudara ini juga selalu mendapatkan nilai Ujian Nasional (UN) sempurna di mata pelajaran tersebut.
“Hingga atas izin Allah saya diterima (masuk ITS) lewat jalur SBMPTN,” beber peraih juara pertama pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ITS cabang 10 Juz Tahun 2020 ini.
Mulanya, Qonita berpikir keilmuan matematika yang dipelajarinya di bangku kuliah akan mirip dengan saat sekolah dulu. Ternyata, lebih dari itu.
Peminatan dari jurusan matematika sangat luas dan beragam. Qonita memilih fokus pada penerapan matematika di bidang ilmu komputer yang juga ia terapkan pada penulisan tugas akhirnya.
Qonita juga pernah mengikuti program Bangkit dari Google dengan fokusan machine learning. Melalui program ini, ia dan tim berhasil menciptakan aplikasi CariHerb, aplikasi pendeteksi tanaman herbal yang dijalankan melalui kamera ponsel.
Tak tanggung-tanggung, melalui karyanya ini mereka berhasil memperoleh pendanaan dari Google serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tak hanya aktif di dunia akademik, Qonita juga terlibat di berbagai organisasi internal serta eksternal jurusannya.
Qonita yang memiliki ketertarikan di bidang desain dan publikasi, aktif berkecimpung di Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) dan Lembaga Kajian Kerohanian Islam (LKKI) Departemen Matematika ITS sebagai staf Departemen Media dan Informasi. Mahasiswi asal Surabaya ini mengaku juga menemui sejumlah kendala.
Dia kerap sulit membagi waktu di berbagai tanggung jawab yang dimiliki. Apalagi, ia juga mengambil program fast track jenjang Magister Program Studi Matematika saat sedang menempuh semester akhir sarjana.
Namun, rintangan tersebut justru membuat dia bersemangat. Dalam mengatur kesibukannya, ia selalu mengutamakan hal yang menjadi prioritas.
“Sebenarnya sesimpel mengatur prioritas mana yang perlu dikerjakan lebih dulu, tentukan pekerjaan yang jika dilakukan duluan bisa memudahkan pekerjaan lainnya,” saran dia.
Ke depan, Qonita berencana menyelesaikan kuliah magisternya lebih dulu sebelum berkecimpung di dunia praktisi. Ia juga berpesan kepada mahasiswa ITS untuk terus semangat dan memaksimalkan kesempatan belajar selama menjadi mahasiswa.
“Jangan sia-siakan kesempatan untuk berkarya di bidang yang kita minati, bisa jadi kemudahan itu muncul dari berbagai amanah yang kita emban saat menjadi mahasiswa,” ujar Qonita.
| Baca juga: Mahasiswa ITS Bikin Alat Deteksi Udara untuk Lawan Polusi |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id