Alat digagas oleh Muhammad Zanuar sebagai bentuk pengabdian ke desa kelahirannya yang dikenal sebagai kawasan industri, di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik yang memiliki tingkat polusi cukup tinggi. Zanuar mengajak sembilan temannya membuat alat yang bisa memonitor dan memfilter udara.
Zanuar menjelaskan ketika alat menyala, sensor mendeteksi konsentrasi partikel dan kandungan gas di udara. Selanjutnya, diproses oleh alat kontrol dan ditampilkan melalui display serta diunggah ke cloud situs web.
“Ketika pembacaan konsentrasi partikel udara dalam ruangan tinggi, maka filtrasi udara akan aktif,” papar Zanuar dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 September 2023.
Zanuar meyebut aktivitas industri yang membuang emisi gas melalui cerobong ke udara bila dibiarkan dapat menyebabkan tingkat penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). “Sangat disayangkan jika tidak adanya instrumen alat ukur dan ketegasan kebijakan dari pemerintah untuk mengatasi isu lingkungan dan kesehatan,” ujar Zanuar.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dibagi menjadi lima kategori. Rinciannya, kategori rendah dengan rentang nilai 1-50, sedang nilai 51-100, tidak sehat bernilai 101-200, sangat tidak sehat bernilai 201-300, dan berbahaya bernilai 300 ke atas.
Pembacaan udara di Kecamatan Manyar pada tabel ISPU bernilai 144 dan tergolong dalam kategori tidak sehat. Zanuar mengatakan kondisi udara dapat berubah-ubah setiap waktu sehingga saat di aplikasi nantinya akan ada tindakan preventif yang disarankan.
"Menyesuaikan nilai konsentrasi udaranya, nanti disarankan tidak beraktivitas di luar ruangan hingga memakai masker saat ke luar rumah," tutur Zanuar.
Protoripe alat pemantau kualitas udara ini sudah beberapa kali dilombakan dan meraih juara. Ajang yang diikuti antara lain Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Gresik Inovasi dan Workshop Festival (Ginofest), serta Pemuda Pelopor Kabupaten Gresik.
Zanuar dan tim berkolaborasi dengan karang taruna dan warga sekitar untuk membangun kesadaran menjaga lingkungan. Lewat beberapa kegiatan lingkungan yang dapat dilakukan dalam penanganan polusi udara, antara lain regulasi kebijakan, inovasi instrumentasi, edukasi, dan sosialisasi lingkungan serta penanaman pohon.
Hal ini membuahkan respons positif di mata stakeholders dalam menanggapi aksi tersebut. Jatuh bangun menghadapi kendala perancangan program dan alat kerap dialami oleh Zanuar bersama tim.
Di lapangan, ia menemui kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas udara dan minimnya dukungan. Kesadaran yang minim karena keilmuan yang masih terbatas perlu didukung dengan penggalakan sosialisasi terhadap masyarakat.
Mulai dari penggunaan dan perawatan alat hingga langkah yang harus dilakukan mereka saat polusi udara buruk. Demi menciptakan keberlanjutan lingkungan yang dapat dinikmati generasi masa depan, Zanuar ingin mengembangkan kolaborasi dengan konsep pentahelix.
“Konsep ini bekerja sama dengan melibatkan semua stakeholders mulai dari pemuda, masyarakat, komunitas, akademisi, pemerintah, industri, dan media,” ujar Zanuar.
Baca juga: Mahasiswa ITS Buat Inovasi Jalan Berlapis Panel Surya pada Jembatan |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News