Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano. DOK ITB
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano. DOK ITB

Masyarakat Mesti Waspadai Gempa Bumi yang Kekuatannya Tidak Terlalu Besar, Namun Berdampak Signifikan

Renatha Swasty • 03 Januari 2024 13:57
Jakarta: Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, berpesan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana gempa yang walaupun kekuatannya tidak terlalu besar, namun tetap dapat menimbulkan dampak kerusakan.
Baru-baru ini, terjadi gempa di Sumedang dengan Magnitudo 4,8, tetapi menimbulkan kerusakan cukup parah.
 
"Hal inilah yang perlu menjadi pembelajaran, khususnya bagi masyarakat di Jawa Barat. Sebab, kita juga pernah ada kejadian yang mirip, yakni gempa Cianjur pada November tahun lalu. Meski kekuatannya berbeda, tapi tetap memberikan kerusakan yang signifikan," kata Irwan dikutip dari laman itb.ac.id, Rabu, 3 Januari 2024.  
 
Dia juga mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan serta kewaspadaan terhadap gempa bumi susulan maupun potensi bencana lainnya. Masyarakat mesti tetap mengikuti petunjuk dari pemerintah, instansi, serta otoritas setempat mengenai informasi terkini bencana.

"Tetaplah tenang dan hindari kepanikan agar dapat berpikir dengan lebih jernih guna mengambil langkah-langkah yang selanjutnya diperlukan," kata dia.
 
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (PVMBG) memperkirakan gempa bumi di Sumedang terjadi karena adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
 
"Saya setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh Badan Geologi. Kemungkinan ada sumber gempa di sana, yakni aktivitas dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun, masih perlu dicari untuk detailnya. Baik parameter sumber gempanya, panjangnya, tingkat aktivitasnya, maksimum magnitudonya, serta lain sebagainya," papar Irwan.
 
Dia menyebut ITB bersama beberapa lembaga terkait lainnya, yang tergabung dalam Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), akan bersama-sama mencari parameter dari sumber-sumber gempa baru. Hal itu untuk mengidentifikasi lebih detail mengenai gempa yang terjadi di Sumedang.
 
"Belajar dari gempa yang terjadi di Sumedang, kami akan mencari parameter yang lebih detail. Kemungkinan nanti akan dimasukkan ke dalam sumber-sumber gempa baru yang terjadi di Indonesia," tutur dia.
 
Irwan menyebut hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah kekuatan gempa tidak terlalu besar, namun dapat menimbulkan dampak kerusakan signifikan.
 
"Terdapat tiga hal yang menjadi concern, pertama adalah ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari Magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya," papar dia.
 
Kedua, karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik. Sehingga, dapat meningkatkan guncangan gempa.
 
"Hal inilah yang membuat gempa dengan kekuatan yang kecil tapi guncangannya terasa keras di permukaan," tutur dia.
 
Ketiga, kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya yang memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan. Sehingga, berpotensi menimbulkan banyak kerusakan saat terjadi bencana.
 
Baca juga: Gempa Sumedang Menandakan Banyak Sesar Belum Dipetakan, Mitigasi Harus Intens

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan