Sri Sultan merasa perkembangan kasus infeksi covid-19 di lapangan masih butuh penanganan. Apalagi DIY masih berstatus tanggap darurat covid-19 hingga akhir Juli.
"Saya belum berani. Risikonya terlalu besar, apalagi anak-anak," kata Sri Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 2 Juli 2020.
Baca juga: Nadiem: Zona Kuning Hingga Merah Dilarang Membuka Sekolah
Ia mengatakan, pembukaan sekolah harus berpijak pada perkembangan penanganan kasus covid-19. Meski jumlah penambahan kasus infeksi virus korona sempat nihil, namun masih terjadi kasus baru dalam beberapa hari terakhir.
"Mungkin (nanti) bisa kita buka dari yang dewasa dulu (SMA). Lalu kita lihat perkembangannya, membahayakan (atau) tidak," ujarnya.
Baca juga: KPAI Laporkan Sederet Masalah PPDB ke Kemendikbud
Menurut dia, pembukaan aktivitas sekolah bisa dilakukan bertahap. Setelah SMA, bisa dilanjutkan ke jenjang sekolah di bawahnya. Ia menekankan, proses pembukaan dilakukan pemantauan lebih dulu.
Selain itu, ia menekankan, jajarannya agar mengambil langkah dengan matang. Ia tak ingin pengambilan kebijakan tersebut justru berujung pada kemunculan klaster covid-19 baru di sekolah.
"Pertimbangan harus kita mulai dengan jujur. Jangan merasa memiliki kewenangan melakukan tapi korban berjatuhan. Saya enggak mau itu terjadi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News