Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim menilai komunikasi Kemendikbudristek dengan Pemda masih sangat minim. Bahkan seringkali komunikasi program langsung menyasar kepada sekolah.
"Kemendikbudristek sejauh ini komunikasinya langsung kepada sekolah atau guru. Padahal ada dinas pendidikan, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota," ujar Satriwan kepada Medcom.id, Rabu, 20 Oktober 2021.
Menurut dia, komunikasi langsung dengan sekolah akan merepotkan Nadiem sendiri. Pasalnya, ada 2.500 sekolah yang tergabung dalam program Sekolah Penggerak pada tahun pertama ini.
Baca: P2G Harap Guru Honorer K2 Otomatis Lolos PPPK
Ia mengatakan komunikasi yang kurang dengan Pemda membuat kebijakan ini terkesan dibiarkan berjalan sendiri. Padahal, kata dia, program besar seperti Sekolah Penggerak memerluk harmonisasi seluruh pihak.
"Apalagi dengan kurikulum baru (di sekolah penggerak) tentu perlu kerja sama, harmonisasi kebijakan, koordinasi, sinergi Kemendikbud dengan daerah," lanjutnya.
Ia menilai, minimnya komunikasi membuat daerah hilang arah dalam program Sekolah Penggerak. Khususnya, terkait pendampingan dan pengawasan. "Jadi kebijakan cenderung jalan sendiri. Padahal kolaorasi, sinergi, gotong royong ini kita butuhkan apalagi di masa pandemi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id