"Peningkatan skor PISA ini tidak bisa hanya dikerjakan oleh sekolah saja. Tapi kita harus memperluas," ujar Anies dalam acara Desak Anies Yogyakarta (Edisi Pendidikan), Selasa, 23 Januari 2024.
Anies menyebut it takes a village to raise a kid, yang artinya dibutuhkan seluruh desa untuk mengembangkan seorang anak.
"Artinya diperlukan kerja sama di bidang pendidikan, melibatkan orang tua, melibatkan lingkungan, yang tidak kalah penting itu memastikan guru dan kepala sekolah kompetensinya ditingkatkan. Sehingga nanti ujungnya adalah pada kinerja siswa. Bukan hanya siswanya saja, tapi orang tua, guru, kepala sekolah," papar Anies.
Anies mengungkapkan pengembangan lingkungan belajar, khususnya orang tua telah dia upayakan ketika menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014-2016. Anies mendirikan Direktorat Pendidikan Orang Tua di kementeriannya.
"Karena orang tua itu pendidik pertama, terutama, terpenting, tapi paling tidak tersiapkan. Dan orang tua tidak tahu ke mana harus berujuk ketika sampai kepada materi pendidikan untuk anak-anaknya. Karena itu dibuatlah Direktorat Pendidikan ke orang tua.
Sayang Direktorat ini kemudian hilang di periode berikutnya," tutur dia.
Dalam PISA 2022, skor literasi atau kemampuan membaca pelajar Indonesia turun 12 poin dari 371 di 2018 menjadi 359 di 2022. Lalu, skor kemampuan matematika turun dari 379 di 2018 menjadi 366 di 2022. Pada skor kemampuan sains juga turun 12 poin dari 396 pada 2018 menjadi 359 di 2022.
Baca juga: Skor PISA 2022 yang Tak Membaik, Sudah Diprediksi Sejak Awal 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News