Langkah itulah yang ditempuh salah satu produsen makanan dalam mengungkapkan rasa cintanya dan perannya terhadap pelestarian batik Indonesia. Upaya pelestarian batik melalui kemasan produk ini dilakukan lewat kemasan baru kacang Garuda.
Produk bernuansa batik ini ditampilkan dalam bentuk perpaduan tiga motif batik yang sudah sangat terkenal, yakni motif Lok Can, tiga negeri, dan sido luhur. Batik Lok Can merupakan motif yang mendapat pengaruh budaya Tiongkok, yang banyak ditemui pada batik-batik dari pesisir utara Jawa Tengah.
Kemudian motif Tiga negeri, motif ini merupakan perpaduan motif batik dari tiga tempat yang berbeda, yakni Lasem, Pekalongan, dan Solo. Corak yang paling menonjol dari motif ini adalah bunga, daun, dan isen-isen khas batik
Sedangkan motif batik Sido luhur merupakan jenis batik Kraton yang berasal dari Kraton Yogyakarta dan Surakarta. Motif ini memiliki filosofi keluhuran.
"Senang bisa menghasilkan produk yang disukai masyarakat, tetapi juga ikut melestarikan budaya Indonesia," kata Direktur GarudaFood, Paulus Tedjosutikno, dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.
Baca: Pelestarian Batik Harus Mengedepankan Aspek Kekinian
Melalui kemasan bermotif batik pada produknya, maka masyarakat jadi lebih mengenal, bahwa setiap model batik memiliki nama dan sejarahnya masing-masing. Dengan demikian, masyarakat diharapkan ikut aktif dalam melestarikan warisan luhur budaya bangsa.
"Terutama kalangan muda kita. Jika mereka kehilangan minat terhadap batik, dikhawatirkan mahakarya ini akan hilang tertelan zaman. Ini tak boleh terjadi. Pelestarian ini bisa dilakukan dengan cara menjadikan batik sebagai pakaian harian," tambah Paulus.
Tidak hanya pada masyarakat, kecintaan terhadap batik Indonesia juga Paulus tanamkan kepada karyawannya. Dalam rangka memperingati hari batik nasional yang diperingati setiap 2 Oktober setiap tahunnya itu, karyawan juga diajak belajar membatik.
Mulai dari mencanting atau "melukis" di atas kain, merintangi malam (aplikasi lilin pada pola batik), melorot malam (meluluhkan lilin batik di air), pencelupan, pewarnaan hingga penjemuran "Saya senang melihat respons karyawan atas acara ini. Kapan lagi bisa mencoba hal-hal baru seperti ini, mulai dari menggambar di atas kain polos, lalu mencanting gambar tersebut hingga menjadi mahakarya masing-masing," ujar Paulus.
Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News