Melansir dari laman Kemdikbud, pengalaman belajar siswa dapat dibentuk melalui tiga kegiatan, yaitu intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler. Sobat Medcom pasti sering mendengar istilah ekstrakurikuler dan intrakurikuler.
Namun, tampaknya kegiatan kokurikuler masih belum banyak dimaksimalkan melalui penguatan pembelajaran. Apa itu kegiatan kokurikuler? Yuk simak penjelasannya berikut:
Apa itu kokurikuler?
Bagi Sobat Medcom yang belum mengetahui istilah kokurikuler, kegiatan ini dilaksanakan sebagai penguatan, pendalaman, atau pengayaan kegiatan intrakurikuler. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan di dalam ataupun luar sekolah.Dikutip dari Quipper, kegiatan kokurikuler dapat dilakukan, baik individu maupun kelompok. Dalam melaksanakannya, pengajar harus memiliki beberapa poin penting terkait pemberian tugas hingga materi pembahasan yang akan diberikan. Pengajar juga diwajibkan memahami tingkat kesulitan materi tersebut sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan pemahaman siswa.
Pada akhir kegiatan, pengajar dapat memberikan penilaian adil sesuai dengan hasil kerja serta kemampuan setiap siswa. Umumnya, kegiatan ini juga mewajibkan siswa mengembangkan identitas serta kearifan lokal melalui mata pelajaran muatan lokal yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
Tujuan dan fungsi kokurikuler
Dilansir dari laman PusatDapodik, terdapat beberapa tujuan dan fungsi kegiatan kokurikuler yang kemudian dapat dijadikan pedoman mengenai pentingnya kegiatan tersebut, antara lain:- Kegiatan kokurikuler dilaksanakan guna menunjang praktik program intrakurikuler sehingga siswa dapat memperdalam dan menguasai materi yang diberikan. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan
- Kegiatan kokurikuler diharapkan mampu membantu peserta didik lebih mudah memahami dan mempelajari sebelum dan sesudah materi pembelajaran diberikan
Manfaat kokurikuler bagi siswa dan guru
Kegiatan kokurikuler memiliki manfaat bagi siswa, yaitu menumbuhkan serta mengembangkan karakter yang baik untuk perkembangan kepribadian siswa. Selain itu, kegiatan ini juga dapat melatih keterampilan sosial dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada peserta didik. Melalui materi pembelajaran yang tak lepas dari pemahaman budaya, siswa diharapkan menumbuhkan rasa hormat terhadap keberagaman.Selain itu, melalui diskusi dan bahan pembelajaran yang diberikan, kemampuan siswa di bidang literasi dan numerasi dapat meningkat. Lebih lanjutnya, siswa bisa lebih mawas diri terhadap isu-isu global yang diperbincangkan masyarakat.
Tak hanya bagi siswa, kokurikuler juga memiliki sejumlah manfaat kepada pengajar, yaitu dapat mendukung kegiatan intrakurikuler yang sebelumnya telah diberikan guru ketika di kelas. Bukan sekadar meningkatkan pemahaman siswa, guru juga bisa menumbuhkan karakter yang baik, kemampuan bekerja, dan kepemimpinan dalam kelompok.
Proses pembelajaran juga akan terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan sehingga dapat memberikan ruang dan waktu siswa memperkuat karakter mereka. Hal ini juga dapat mempermudah guru memberikan proyek serta tujuan akhir yang akan dikerjakan siswa.
Dengan kerja sama antar pendidik dari mata pelajaran lain, hasil belajar siswa akan lebih maksimal. Maka, hal-hal tersebut dapat menunjang kapabilitas guru, terutama melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Contoh kegiatan kokurikuler
Kegiatan kokurikuler dapat dilaksanakan di luar waktu kegiatan intrakurikuler. Dikutip dari PusatDapodik, berikut beberapa contoh kegiatan kokurikuler di SD, SMP, hingga SMA.Kegiatan kokurikuler di Sekolah Dasar (SD)
- Edutrip, siswa dapat melakukan kunjungan ke museum, kebun binatang, dan tempat wisata lainnya guna memperdalam ilmu yang disesuaikan dengan pembelajaran terkait
- Calistung, siswa diharapkan mampu mengasah keterampilan literasi, menulis dan berhitung. Biasanya, program ini dilakukan bagi siswa sekolah dasar kelas 1,2, dan 3 guna menunjang pembelajaran reguler
- Festival karya anak, festival ini bisa digelar dengan memajang karya yang telah dibuat sebelumnya oleh para siswa. Selain itu, acara ini juga dapat digunakan sebagai ajang unjuk bakat para peserta didik
- Bakti sosial, kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat kurang mampu dengan membersihkan lingkungan disekitar sekolah serta menggalang dana
- Proyek Intelijen Keuangan, para pengajar dapat menugaskan siswa untuk membuat program menabung setiap hari yang bisa dilakukan, baik di sekolah maupun di rumah
Kegiatan kokurikuler di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
- Karya tulis, penulisan makalah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan tata cara penulisan makalah ilmiah sederhana, berdasarkan data dari penelitian sebelumnya
- Konferensi oleh siswa, kegiatan ini dapat dilakukan pada akhir semester guna melatih kemampuan public speaking siswa melalui presentasi atau konferensi di depan umum. Sebelumnya, siswa harus membuat hasil penelitian sederhana yang berkaitan dengan materi pelajaran yang diberikan
- Layanan masyarakat, para siswa dapat melakukan pengabdian masyarakat melalui edukasi terkait pentingnya kebersihan serta penghijauan lingkungan. Berbagai aktivitas dapat dilakukan, seperti membersihkan kelas, merawat taman, atau memilah sampah
- Senam kelompok, sekolah dapat mengadakan kegiatan senam bersama untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani siswa yang dapat dilakukan tiap pekannya
Kegiatan kokurikuler di Sekolah Menengah Atas (SMA)
- Studi lapangan, tak melulu mendapatkan informasi dari pelajaran yang diberikan di kelas. Pihak sekolah dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran di lapangan yang tetap mendidik untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan siswa terkait materi yang diberikan. Siswa dapat melakukan observasi, eksperimen, hingga penyusunan laporan
- Masa Orientasi Siswa (MOS), bukan hanya masa pengenalan lingkungan sekolah saja, siswa juga dipersiapkan agar benar-benar siap memasuki jenjang akhir sekolah ini. Selain itu, peserta didik juga dilatih untuk lebih disiplin melalui rangkaian MOS yang dilakukan oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
- Outbond, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah ini diharapkan mampu mengelola kecerdasan emosi atau Emotional Quotients (EQ), kemandirian,, dan jiwa kepemimpinan setiap siswa. Di sisi lain, kegiatan ini bisa menjadi refreshing bagi peserta didik
- Study Tour, kegiatan kokurikuler ini diselenggarakan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman para siswa. Selain itu, siswa juga dapat ditugaskan untuk membuat laporan usai kegiatan tersebut dilaksanakan
- Bakti sosial, bukan hanya meningkatkan kepedulian terhadap sesama, kegiatan ini juga dapat mengasah kecerdasan emosional setiap peserta didik. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas, seperti bersih desa, galang dana, dan sebagainya
- Kelas penelitian, kegiatan research class ini mampu mengasah kecerdasan dan kerangka berpikir siswa melalui objek penelitian yang ditawarkan pengajar. Peserta didik dapat meneliti persoalan terkait lingkungan atau fenomena masyarakat di sekitarnya
| Baca juga: Bukan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Ini 10 Alasan yang Bikin Pendidikan Finlandia Terbaik di Dunia |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News