Forum ini menjadi momen penting dalam melihat peluang kolaborasi ilmiah, pendanaan riset bersama, dan pertukaran akademik antarnegara. Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, menekankan pentingnya menjadikan sains dan teknologi sebagai pengungkit utama pertumbuhan ekonomi dan transformasi industri di Indonesia.
“Kita akan terus berupaya menjadikan sains dan teknologi sebagai landasan utama pembangunan," kata Brian di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.
Ia menegaskan Indonesia tidak bisa terus bergantung pada sektor ekstraktif melainkan harus mendorong inovasi berdampak melalui industrialisasi berbasis riset. Brian menekankan delapan fokus prioritas riset nasional, mulai dari ketahanan pangan, energi terbarukan, kesehatan, hingga teknologi digital dan hilirisasi mineral.
Baca juga: Ranking Perguruan Tinggi Jangan Jadi Ajang Tarung, Mesti Dorong Persaingan Tingkat Global |
Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya memperluas akses dan peluang karier di bidang Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM). Hal ini untuk mendorong generasi muda agar semakin tertarik menggeluti sains dan teknologi.
“Kami ingin anak-anak muda melihat bahwa jalur karier di bidang STEM menjanjikan masa depan yang cerah. Itu sebabnya kami membangun ekosistem riset dan industri yang saling mendukung,” jelas Brian.
Presiden AAS, Chennupati Jagadish, menyambut positif arah kebijakan tersebut dan menyampaikan komitmen mempererat kolaborasi dengan Indonesia. Termasuk melalui program mentorship ilmuwan muda, penguatan kapasitas sains untuk kebijakan, dan pelatihan komunikasi sains.
“Ilmu pengetahuan itu bersifat global dan tantangan yang kita hadapi sebagai komunitas dunia hanya bisa diselesaikan melalui kerja sama ilmiah lintas negara,” ujar Chennupati Jagadish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id