Menara Babel. (Pieter Brueghel the Elder (1563) / Kunsthistorisches Museum, Wikimedia Commons)
Menara Babel. (Pieter Brueghel the Elder (1563) / Kunsthistorisches Museum, Wikimedia Commons)

Sejarah Menarik Tradisi Buat Resolusi Tahun Baru, Berasal dari Babilonia!

Riza Aslam Khaeron • 01 Januari 2025 15:29
Jakarta: Setiap pergantian tahun, banyak orang di seluruh dunia membuat resolusi untuk memperbaiki diri. Tradisi ini tampak seperti bagian tak terpisahkan dari tahun baru, tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya dari mana asalnya?
 
Ternyata, tradisi ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan evolusi budaya manusia selama ribuan tahun.
 

Awal Mula: Festival Akitu di Babilonia

Tradisi membuat resolusi tahun baru dapat ditelusuri hingga 3.000-4.000 tahun yang lalu, ke festival Akitu di Babilonia kuno. Festival ini dirayakan setiap awal musim semi, menandai tahun baru berdasarkan kalender Babilonia.
 
"Pada festival Akitu, masyarakat Babilonia berkumpul untuk mengagumi keajaiban penciptaan dan kemenangan atas kekacauan," ujar Dr. Candida Moss, Profesor Teologi di University of Birmingham, melansir CNN.

Mereka membuat janji kepada dewa-dewa mereka, seperti bertekad untuk melunasi utang atau mengembalikan alat pertanian yang dipinjam, untuk menyenangkan dewa yang temperamental dan memastikan keberkahan di tahun mendatang.
 
"Logikanya adalah memulai seperti yang ingin Anda lanjutkan," tambah Dr. Moss, menghubungkan prinsip ini dengan banyak tradisi tahun baru di berbagai budaya.
 

Tradisi Romawi: Janji kepada Janus

Bangsa Romawi juga memiliki tradisi tahun baru yang unik. Di zaman Romawi kuno, awal tahun baru didedikasikan untuk Janus, dewa dengan dua wajah yang melambangkan masa lalu dan masa depan.
 
"Mereka mencoba memasuki tahun baru dengan pola pikir positif," kata Dr. Louisa McKenzie dari Warburg Institute. Orang Romawi membuat janji kepada Janus untuk memperbaiki diri dan memulai tahun dengan semangat baru.
 
Tradisi ini juga melibatkan pemberian hadiah seperti buah ara dan madu sebagai simbol kemakmuran.
 

Resolusi di Era Kristen

Pada abad ke-17 dan 18, kaum Puritan di Amerika mempopulerkan gagasan refleksi moral dan spiritual pada tahun baru.
 
"Pada 1740, John Wesley, pendiri Metodisme, memperkenalkan 'Covenant Renewal Service' sebagai alternatif perayaan," jelas Dr. Moss. Resolusi pada masa ini cenderung bersifat religius, seperti berjanji untuk menghindari kebiasaan buruk atau memperdalam iman.
 
Selain itu, tokoh seperti Jonathan Edwards dari Gerakan Kebangunan Rohani Pertama menyusun daftar resolusi pribadi yang berisi hingga 70 poin, termasuk janji untuk bersikap baik kepada orang lain dan menghindari gosip.
 

Evolusi ke Tradisi Modern

Pada abad ke-19, tradisi resolusi mulai masuk ke ranah sekuler. Media mulai mempublikasikan kartun dan artikel tentang resolusi tahun baru, sering kali dengan sentuhan humor.
 
Pada tahun 1813, sebuah surat kabar di Boston mencatat istilah  "New Year’s resolutions" dalam bentuk yang kita kenal saat ini. Resolusi modern biasanya berfokus pada tujuan pribadi, seperti menjaga kesehatan, meningkatkan karier, atau menghemat uang.
 
Di Amerika Latin, tradisi seperti membakar boneka Año Viejo melambangkan membuang keburukan tahun lalu. Boneka tersebut diisi dengan simbol kenangan negatif tahun sebelumnya, lalu dibakar pada malam pergantian tahun sebagai lambang awal yang baru.
 

Perbedaan Antara Dulu dan Sekarang

Meskipun prinsip dasarnya sama, yaitu keinginan untuk memulai dengan lembaran baru, ada perbedaan besar dalam motivasi dan tujuan antara masa lalu dan masa kini.
 
Di masa lalu, resolusi lebih sering berkaitan dengan janji kepada dewa atau komitmen moral, sedangkan resolusi modern cenderung bersifat praktis dan individual.
 
"Keinginan untuk memulai dari awal adalah dorongan universal manusia," tambah Dr. Moss.
 
"Namun, perbedaannya terletak pada niat dan motivasinya. Seorang Kristen abad ke-17 mungkin bertekad untuk 'menghindari kerakusan,' sementara seseorang di abad ke-21 mungkin berkomitmen untuk 'makan sehat.'"
 
Tradisi membuat resolusi tahun baru mencerminkan keinginan universal manusia untuk menjadi lebih baik. Dari Babilonia kuno hingga era modern, kebiasaan ini terus berubah dan beradaptasi sesuai dengan nilai-nilai budaya dan kebutuhan masyarakat.
 
Jadi, saat Anda menuliskan resolusi tahun baru Anda, ingatlah bahwa Anda sedang melanjutkan tradisi berusia ribuan tahun yang menghubungkan kita dengan masa lalu.
 
Baca Juga:
Sejarah Kalender Masehi dan Penyebarannya Jadi Kalender Dunia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan