Jakarta: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah melakukan penilaian buku nonteks pelajaran. Sebanyak 492 judul akan dinilai oleh 75 orang yang berkompetensi di bidang penilaian buku.
"Sekarang sedang dinilai 492 judul, jumlah penerbit yang mengusulkan 25 penerbit," kata Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Dadang Sunendar, di Gedung Pusat Perbukuan, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Juli 2019.
Penilaian buku ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui penyediaan buku nonteks pelajaran yang bermutu. Serta menyediakan penerbit yang berkualitas.
Ia mengingatkan kepada 75 orang yang terdiri dari dosen berbagai disiplin ilmu agar bekerja secara maksimal. Sehingga bisa didapatkan buku yang terjamin mutunya.
"Amanat betul agar pengawasan dan penilaian buku ini dilakukan dengan semaksimal mungkin," pintanya tegas.
Baca: Kemendikbud Pastikan Buku Nonteks Pelajaran Layak Terbit
Dadang menyebut, ada empat kriteria yang harus menjadi perhatian dalam penilaian buku nonteks pelajaran. Pertama isi buku, kedua bahasa, ketiga penyajian dan keempat kegrafikaan. Terkait kebahasaan ia menekankan agar lebih jeli, pasalnya Pusat Perbukuan sudah berada di bawah Badan Bahasa dan Perbukuan.
"Mohon keempat hal diperhatikan saatnya mengeluarkan kemampuan untuk mengatakan buku layak atau tidak. Karena penilaian penting dasar validasi di SK-kan rujukan masyarakat di lapangan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di