Menko PMK, Muhadjir Effendy saat di IPB. Foto: IPB
Menko PMK, Muhadjir Effendy saat di IPB. Foto: IPB

Menko PMK Minta Kampus Intervensi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Citra Larasati • 14 Mei 2023 08:00
Jakarta:  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan perguruan tinggi memiliki peran untuk ikut mengintervensi pengentasan kemiskinan ekstrem.  Jumlah angka penduduk miskin ekstrem nasional saat ini mencapai 42.411 jiwa.
 
Oleh karena itu, menurutnya butuh upaya keras menuju nol persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024.  "Hal ini membutuhkan kerjas ama dan uluran tangan perguruan tinggi dengan inovasi dan pemikirannya," ungkapnya dalam acara 'Akademik Forum: Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024' hasil kerjasama Kemenko PMK dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, dalam keterangannya, Sabtu, 13 Mei 2023.
 
Lebih lanjut, ia menyampaikan persentase penduduk miskin perkotaan di Indonesia pada September 2021 sebesar 7,60 persen, turun menjadi 7,50 persen pada Maret 2022. Pada periode yang sama, persentase penduduk miskin pedesaan juga mengalami penurunan dari 12,53 persen menjadi 12,29 persen.

Ssedangkan untuk wilayah pesisir persentasenya lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya, yakni mencapai 12,5 persen.
 
Rektor IPB University, Arif Satria menuturkan komitmennya terus konsisten dalam membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. "Sejak dulu sampai sekarang, IPB University memiliki komitmen besar terhadap pengentasan kemiskinan. Bahkan, konsep garis kemiskinan di Indonesia pertama kali diinisiasi oleh Prof Sayogyo, Guru Besar Sosial Ekonomi Pertanian IPB University," sebutnya.
 
Dalam kesempatan itu, Arif juga mengurai sejumlah program IPB University yang dapat berperan dalam memberikan intervensi dalam penghapusan kemiskinan ekstrem. Di antaranya ialah Data Desa Presisi (DDP), Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), One Village One CEO (OVOC), Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKNT) dan banyak lagi.
 
"Sampai tahun 2022, IPB University sudah hadir di 4.200 desa di Indonesia. Artinya, 5,7 persen desa di Indonesia sudah diisi oleh program-program IPB University. Ini bagian dari upaya kita untuk terus menebar manfaat dengan terus menebar inovasi IPB University," jelasnya.
 
Dekan FEM IPB University, Nunung Nuryartono dalam acara itu menambahkan, Indonesia bisa mengambil pelajaran dari Tiongkok dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
 
"Apabila belajar dari Tiongkok, salah satu yang dapat mengentaskan kemiskinan adalah dengan perubahan cara berpikir dan inovasi," kata dia.
 
Untuk itu, ia mendorong mahasiswa dapat berperan menjadi penyuluh untuk mengubah mindset masyarakat tentang kemiskinan. "Ada 5.000 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dengan sekitar tujuh juta mahasiswa," tandasnya.
 
Nunung turut menegaskan pentingnya ruang kerja sama dalam menentukan sasaran kegiatan, apa saja bisa memberi kontribusi positif terhadap upaya penurunan kemiskinan. Selain itu, ia menyebut integrasi dari berbagai kebijakan juga menjadi hal yang tak kalah pentingnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Baca juga: Jurusan Langka, Sekolah Pascasarjana IPB Buka Pendaftaran Program Doktor Biokimia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan