"KPAI mendorong ada opsi PJJ jika ada orang tua yang khawatir anaknya mengikuti PTM saat kasus meningkat sehingga ingin anaknya belajar dari rumah. Walau tak banyak jumlahnya, namun anak-anak tersebut wajib dilayani hak pembelajarannya," kata Retno dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Agustus 2022.
KPAI juga mendorong Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia memastikan keamanan kantin sekolah. Retno menyebut pihaknya melihat ketentuan jumlah pengunjung kantin sekolah sangat sulit diimplementasikan.
"Karena ketika jam istirahat anak-anak tampak berdesakan di kantin. Waktu istirahat pendek dan jumlah penjual tidak banyak, sementara jumlah pembeli sangat banyak," kata Retno.
Retno menyebut anak-anak umumnya ke kantin karena jam belajar sudah normal atau seperti sebelum pandemi. Sehingga, anak-anak mayoritas makan siang dan salat zuhur berjemaah di masjid sekolah.
"Kantin menjadi tempat yang cukup rawan karena ada kerumunan dan saat makan dan minum pengunjung buka masker," tutur Retno.
Dia juga mendorong pemerintah daerah memperkuat 3T (testing, tracing, treatment). Hal itu agar penyebaran covid-19 dapat segera dicegah dan anak-anak terlindungi selama PTM.
Baca juga: P2G: Siswa Sakit Mau PJJ Tapi Tidak Difasilitasi Sekolah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News