Pakar nutrisi hewan Kyungpook National University, Eun Joong Kim. DOK Unair

Cuma Punya 1 Lambung, Pakar Nutrisi Hewan Beberkan Tips Mengatur Pola Pakan Kuda

Renatha Swasty • 29 November 2022 13:55

Jakarta: Pakar nutrisi hewan Kyungpook National University, Eun Joong Kim, menyebut kuda merupakan hewan herbivora yang mempunyai satu lambung (monogastrik). Hal itu membuat kuda membutuhkan pakan ternak berkualitas dan bernutrisi seimbang, terdapat mikroorganisme dalam gut, dan minyak pakan.

“Perlu kita ketahui bersama, kuda sangat berbeda dengan sapi yang mana kuda hanya memiliki satu lambung (monogastrik). Sehingga, kuda sangat membutuhkan nutrisi yang seimbang, mikroorganisme dalam gut, dan juga minyak pakan,” jelas Eun dalam webinar kuliah tamu divisi peternakan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) bertajuk “Equine Nutrition: Some Thoughts” dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 29 November 2022.

Eun mengatakan kebutuhan nutrisi pada kuda harus selalu terpenuhi. Sebab, ada pertumbuhan umur, perubahan cuaca, jenis tipe kuda, temperamen dari kuda, kesehatan, dan keadaan hamil serta menyusui.

Dia menjelaskan pengefisienan pemanfaatan hijauan kebutuhan kuda lebih sedikit ketimbang sapi. Tidak hanya itu, kualitas hijauan juga sangat penting dalam diet kuda baik berupa silase maupun haylage yang setidaknya 40 persen dari diet harus mengandung serat 1 persen dari BB/hari.

“Kebutuhan hijauan dari kuda memang berbeda dengan sapi, faktanya sapi memiliki kebutuhan lebih banyak daripada kuda. Oleh karena itu, pemberian hijauan pada kuda harus berkualitas dan tidak boleh berlebih, baik berupa silase ataupun haylage, setidaknya 40 persen dari diet harus mengandung serat 1 persn dari BB/hari,” jelas Eun.

Eun juga menjelaskan ada beberapa hal dalam mengatur pola pakan kuda. Seperti, pemberian pakan biji-bijian sangat baik bagi kuda, pakan disesuaikan dengan beban kerja kuda, usia dan skor kondisi tubuh/berat badan, rutinitas pemberian pakan, dan pasokan air segar dan bersih yang cukup tersedia untuk kuda setiap saat.

Dia mengatakan kuda paling rentan terhadap penyakit botulisme, yaitu penyakit saraf multispesies yang sangat fatal disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum (tipe A hingga G) dan toksin yang dihasilkan (tipe A dan B umum terjadi pada kuda) oleh jerami.

“Sayangya, jerami tidak dianjurkan saat memberi makan kuda karena bahaya botulisme. Yaitu penyakit saraf multispesies yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum dan toksin yang berasal dari dihasilkan jerami,” jelas Eun.