Ilustrasi kuliah. DOK Unesa
Ilustrasi kuliah. DOK Unesa

Salah Besar Sebut Pendidikan Tinggi Tidak Wajib, Kuliah Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi

Renatha Swasty • 20 Mei 2024 10:58
Jakarta: PhD Public Policy Charles University, Prague, Choirul Anam, mengkritisi komentar salah satu pejabat Kemendikbudristek yang menyatakan pendidikan tinggi tidak wajib. Choirul Anam menyebut pendidikan tinggi sangat penting untuk upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
 
"Pendapat tersebut bertentangan dengan teori yang dihasilkan para ahli di seluruh dunia bahwa pendidikan tinggi berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta semangat untuk menghasilkan bonus demografi yang berkualitas dan berdaya saing global guna mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata di dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Mei 2024.
 
Dia menuturkan Singapore University of Social Science (SUSS) menyatakan pendidikan tinggi akan memberikan manfaat bagi mahasiswa. Seperti keterampilan berpikir kritis, manajemen waktu, ketekunan, komunikasi, dan keterampilan presentasi.

Hal ini bisa menjadi aset besar seseoarang. Tidak hanya untuk memperbesar peluangnya mendapatkan pekerjaan lebih baik di masa mendatang, tapi juga untuk meningkatkan soft skill dalam bersaing untuk berkembang.
 
"Lulusan perguruan tinggi dinilai dapat mencapai kemajuan dalam hidupnya, bukan hanya karena gelar yang mereka peroleh, namun juga karena pengetahuan, keterampilan kognitif, kemampuan komunikasi, serta mengoptimalkan minat bakatnya yang diperolehnya selama di perguruan tinggi," ujar Ketua Umum KAHMI Eropa Raya 2022-2027 itu.
 
Dia menyebut SUSS menunjukkan korelasi kuat antara mahasiswa di perguruan tinggi dengan kualitas SDM yang unggul.
 
Baca juga: Uang Kuliah Mahal Bisa Jadi Sandungan Indonesia Emas

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan