Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM, Ulin Nuha Syahnarendra, diterima beasiswa MEXT. DOK UGM
Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM, Ulin Nuha Syahnarendra, diterima beasiswa MEXT. DOK UGM

Tiga Kali Gagal, Ini Cerita Mahasiswa UGM Tembus Beasiswa MEXT Jepang

Renatha Swasty • 18 Agustus 2025 19:04
Jakarta: Tiga kali gagal tak membuat Ulin Nuha Syahnarendra berhenti meraih beasiswa. Mahasiswa Prodi Bahasa Jepang Komunikasi Bisnis dan Profesional Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu akhirnya terpilih sebagai penerima beasiswa prestisius Japanese Studies Non-Degree dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho atau MEXT). 
 
Dia bakal studi di Kyoto University of Education mulai Oktober 2025 sampai dengan September 2026. Perjalanan menuju beasiswa ini tidak mudah bagi Ulin. Ia harus berjuang di tengah tantangan pembiayaan kuliah. Apalagi dua saudara kandungnya tengah kuliah juga. 
 
Beasiswa MEXT bisa meringankan beban ekonomi orang tuanya. Momen kelulusan mendapat beasiswa ini menjadi sangat emosional baginya. 

“Rasa senang, haru, lega bercampur jadi satu. Dikarenakan saya sudah gagal 3 kali sebelumnya. Akhirnya perjuangan saya yang tidak pantang menyerah terbalaskan, suatu perasaan yg sulit untuk dijelaskan,” kata Ulin dikutip dari laman ugm.ac.id, Senin, 18 Agustus 2025. 
 
Ulin mengenal beasiswa MEXT sejak SMA dari keluarganya dan sudah mencoba mendaftar program S1 penuh di Jepang sebanyak tiga kali. Kunci keberhasilannya pada persiapan matang. 
 
Dia sudah pernah mengikuti semua jenis ujiannya di tahun-tahun sebelumnya sejak 2022. Sehingga, Ulin paham betul apa yang perlu diperbaiki dari kesalahan sebelumnya. 
 
“Saya bersiap lebih awal daripada peserta lain, belajar lebih banyak,” kata dia. 
 
Baca juga: Tips Tembus MEXT, Beasiswa di Jepang yang Jarang Diketahui Calon Mahasiswa 

Dia berpesan kepada calon penerima beasiswa MEXT, ini bukanlah beasiswa yang mudah. Sebab, penyelenggaranya langsung dari kementerian di Jepang. 
 
Uli mengatakan perlu pengorbanan waktu, tenaga, bahkan modal untuk sampai garis finish. Seandainya gagal masih ada tahun selanjutnya, jangan mudah menyerah, suatu saat pasti perjuangan akan terbalaskan.
 
Sebagai satu-satunya mahasiswa prodi Jepang yang lolos melalui jalur seleksi nasional Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Ulin menyampaikan rasa bangganya. Ia berharap pencapaiannya menjadi inspirasi. 
 
“Saya berharap apa yang saya raih bisa menjadi penggerak dan menginspirasi mahasiswa UGM yang lain untuk semangat dan tidak takut untuk berkuliah di luar negeri. Semoga alumni-alumni UGM bisa menjadi penggerak utama Indonesia Emas besok 2045,” tutur dia. 
 
Ulin sendiri memilih kuliah Bahasa Jepang di SV UGM  tak lepas dari pandangannya terhadap masa depan kariernya. Indonesia sebentar lagi akan memasuki masa emasnya di 2045, ditandai dengan melimpahnya tenaga kerja. 
 
"Perlu skills khusus untuk tetap eksis di masa yang ketat persaingan kerja tersebut. Salah satunya dengan menargetkan kerja langsung ke Jepang,” tutur dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan