Ilustrasi. DOK Freepik
Ilustrasi. DOK Freepik

Pemerintah Perlu Terus Dorong Inisiatif One Health untuk Lulusan Bidang Kesehatan

Ilham Pratama Putra • 16 Oktober 2024 19:12
Jakarta: Pemerintah Indonesia mengimplementasikan inisiatif One Health sejak 2021. Inisiatif itu bertujuan mengembangkan sumber daya manusia di bidang kesehatan manusia, hewan dan lingkungan hidup dengan melibatkan perguruan tinggi.
 
Inisiatif ini berangkat dari ancaman pandemi, utamanya dengan berkaca pada pandemi covid-19 beberapa tahun lalu. Namun, implementasi inisiatif tersebut di perguruan tinggi masih belum optimal.
 
Hal tersebut terungkap dalam penyampaian laporan akhir dan penutupan Proyek USAID One Health Workforce-Next Generation (OHW-NG) di kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Wakil Koordinator Indonesia One Health University Network (Indohun), Joko Pamungkas, mengatakan implementasi One Health melalui berbagai kegiatan di institusi pendidikan tinggi masih belum optimal.

Upaya pengenalan materi One Health ke dalam kurikulum di perguruan tinggi untuk mahasiswa juga masih terbatas. Sehingga perlu dilakukan peningkatan pemahaman terhadap mahasiswa di bidang kesehatan.
 
"Sehingga lulusan perguruan tinggi dan Poltekkes/Polbangtan pada sektor kesehatan manusia dan kesehatan hewan belum dapat dikategorikan sebagai SDM untuk One Health," kata Joko di Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024.
 
Joko memberikan beberapa rekomendasi kepada Kemendikbudristek terkait implementasi One Health. Ditjen Diktiristek didorong memperluas cakupan tema pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Utamanya program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), supaya mahasiswa memiliki keleluasaan dalam mengeksplorasi studi yang berhubungan dengan kesehatan, khususnya kedokteran, kedokteran hewan, kesehatan masyarakat, dan kehutanan.
 
"Program MSIB diharapkan dapat dibuka seluas-luasnya kepada kegiatan yang mendukung peningkatan kapasitas One Health dan penyiapan pencegahan dan pengendalian Zoonosis dan PIB (penyakit infeksi baru/berulang)," tutur dia.
 
Perguruan tinggi juga didorong mengembangkan dan menginternalisasi materi One Health dalam kompetensi lulusan sebagai muatan lokal atau pembekalan tugas akhir. Terutama di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Hewan, dan Fakultas Vokasi.
 
Sekretaris Jenderal Diktiristek, Tjitjik Sri Tjahjandarie, menyebut beberapa rekomendasi tentang One Health itu ideal. Tapi, dalam beberapa hal, idealisme yang diharapkan ada keterbatasan, terutama kepada aspek tata kelola negara.
 
"Saya lihat beberapa rekomendasi terkait aspek pendidikan, misalnya MBKM, menurut saya, kami dari sisi Kemendikbudristek selalu mencoba mengintegrasikan berbagai sumber daya untuk mendukung program ini karena ini juga kebutuhan nasional. Kadang-kadang, kita sudah mendorong, tetapi terkadang agen-agen di Indonesia tidak menangkap secara cepat," beber dia.
 
Tjitjik juga menyoroti aspirasi soal anggaran riset tahun jamak. Menurutnya, pihaknya selalu mendorong agar riset bisa dianggarkan dengan tahun jamak. Akan tetapi, administrasi keuangan negara tidak memungkinkan.
 
"Kecuali jika pendanaannya bukan dari APBN. Selama dari APBN, tidak memungkinkan. Meski perencanaannya bisa sampai tiga tahun, tapi implementasinya tetap single years. Kemudian dievaluasi, baru masuk ke tahun kedua. Jadi, tidak ada jaminan pendanaan full tiga tahun," tutur dia.
 
Terdapat tiga sektor utama dalam inisiatif One Health, yani sektor kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan hidup. Pengembangan SDM dalam One Health ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan dalam pencegahan, deteksi dini, dan respons efektif terhadap zoonosis dan PIB.
 
Sebanyak 20 perguruan tinggi terlibat dalam inisiatif ini. Di Jawa Barat, IPB University dan Universitas Padjajaran (Unpad) turut terlibat dalam inisiatif One Health.
 
Baca juga: One Health Upaya Mencegah Kejadian Luar Biasa pada Kesehatan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan