Mengenal Ekolokasi pada Hewan, dan Manfaat Sistem Sonar. Foto: Pexels
Mengenal Ekolokasi pada Hewan, dan Manfaat Sistem Sonar. Foto: Pexels

Mengenal Ekolokasi pada Hewan, dan Manfaat Sistem Sonar

Putri Purnama Sari • 17 November 2022 14:44
Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh beberapa jenis binatang. Ekolokasi terjadi ketika hewan memancarkan gelombang suara yang akan memantulkan gema ketika mengenai suatu objek
 
Hewan yang memiliki kemampuan ekolokasi dapat mengeluarkan bunyi. Pantulan bunyi ini dapat memberikan informasi mengenai jarak maupun ukuran dari objek tersebut. Kemampuan ini sangat membantu navigasi hewan yang memiliki penglihatan minim atau hidup dalam kondisi yang tidak mendukung penglihatan, seperti lingkungan yang gelap dan lingkungan bawah air. Ekolokasi juga digunakan sebagai alat untuk berkelana atau berburu.
 
Hewan memiliki beberapa metode untuk ekolokasi, mulai dari menggetarkan tenggorokan hingga mengepakkan sayap. Dilansir dari sumber belajar kemdikbud, berikut adalah contoh hewan yang melakukan ekolokasi.
 

1. Kelelawar

Tahukah kamu, kelelawar dapat mengeluarkan dan menerima gelombang ultrasonik dengan frekuensi di atas 20.000 Hz pada saat ia terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh objek yang akan dilewatinya dan diterima oleh receiver (alat penerima) yang berada di tubuh kelelawar. Kemampuan kelelawar untuk menentukan lokasi inilah yang disebut ekolokasi.
 
Baca: Sedih! 477 Paus Pilot Mati di Dua Pantai Selandia Baru

Kelelawar menggunakan kemampuannya pada saat terbang dan berburu mangsanya. Kelelawar akan mengeluarkan bunyi yang frekuensinya tinggi sehingga menghasilkan gema. Pada saat kelelawar mendengarkan gema, kelelawar hanya akan terfokus pada suara yang dipancarkannya sendiri.
 

2. Lumba-lumba

Habitat asal lumba-lumba adalah di lautan. Lumba-lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup di kedalaman lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini berguna untuk mengindera benda-benda di lautan, mencari makan, dan juga berkomunikasi.

Lumba- lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Agar dapat menghasilkan suara berfrekuensi tinggi, lumba-lumba mengalirkan udara pada kantung-kantung ini. Selain itu, kantung udara ini juga berperan sebagai alat pemfokusan bunyi. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke segala arah secara terputus-putus.
 
Gelombang bunyi lumba-lumba akan dipantulkan kembali bila membentur suatu benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut “jendela akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan.
 
Dengan cara tersebut, lumba- lumba mengetahui lokasi, ukuran, dan pergerakan mangsanya. Lumba- lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan