Selain itu, mereka akan menjalani berbagai aktivitas yang menjadi komponen utama program ini. Seperti perkuliahan akademis sesuai dengan jurusan kuliahnya saat di Indonesia, serta kegiatan sukarela atau
volunteer.
Pertukaran budaya dan berbagai kegiatan seminar dan
workshop untuk mengasah jiwa kepemimpinan juga merupakan komponen yang ada di dalam beasiswa ini.
Global UGRAD’er 2019 asal Universitas Hasanuddin, Muhammad Fadhil Adiyat yang ditempatkan di Missouri State University mengatakan, sebagai mahasiswa sastra Indonesia saat di Tanah Air, lalu memilih jurusan di kampus Amerika merupakan pengalaman istimewa.
"Saya meriset kelas yang akan saya ambil, sampai akhirnya memilih: Creative Writing Fiction, Creative Writing Non-Fiction, Global Studies, dan Religion in America," sebut Fadhil.
Baca juga:
Tahun Ini, UGM Siap Terima 9.000 Mahasiswa Baru
Adapun untuk pengalaman perkuliahan di dalam kelas, Ni Putu Ayu Intan Kumbayoni, Global UGRAD’er 2019 asal Universitas Tadulako menceritakan, bahwa pada umumnya setiap kelas yang ia ikuti memberlakukan sistem 20 persen teori, 30 persen praktik, dan 50 persen mandiri dengan fasilitas yang disediakan. Seperti konsultasi pada dosen saat jam kantor, laboratorium, dan perpustakaan.
"Selain itu sebagai mahasiswa juga dituntut untuk selalu aktif di kelas, dan akan ada sebuah sesi di mana kita harus memberikan pendapat mengenai materi yang dipelajari. Diskusi kelompok juga merupakan hal yang sangat penting, sehingga hal ini juga selalu diaplikasikan pada proses pembelajaran," terang Intan.
Berkaitan dengan kegiatan sukarela atau
volunteer, Yona Jessica Detaq menambahkan, bahwa dia bergabung dengan sebuah komunitas relawan di University of Arkansas bernama ‘Razorback Food Recovery’. Tugasnya adalah mendistribusikan makanan lebih dari
dining hall dan
food court di kampus kepada komunitas masyarakat yang membutuhkan, di Kota Fayetteville maupun di wilayah bagian barat daya Arkansas.
“Bergabung di komunitas ini tidak hanya membuka mata saya akan pentingnya menghargai makanan, tetapi juga membangun rasa peduli saya kepada sesama,” ungkap mahasiswa jurusan fisika di Universitas Nusa Cendana tersebut.