Pertanyaan itu ditanyakan Ayu Lestari, siswi SMA Negeri 1 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, saat berkesempatan berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui konferensi video. Ayu merupakan salah satu siswi yang turut mengikuti program vaksinasi pelajar yang digelar di 14 provinsi di Tanah Air, Rabu, 14 Juli 2021.
Menjawab pertanyaan Ayu, Jokowi menjelaskan, sebelumnya pemerintah memang memiliki rencana untuk membuka sekolah tatap muka secara terbatas pada Juli ini. Namun, angka kasus covid-19 yang meningkat akhir-akhir ini, membuat pemerintah menunda rencana tersebut.
"Memang saya mendengar anak-anak sudah pengin kembali sekolah tatap muka lagi, pengin ketemu teman-temannya, pengin ketemu belajar kelompok, pengin ketemu guru-gurunya, semuanya punya keinginan seperti itu. Tapi kita semuanya harus hati-hati karena penyebaran covid-19 ini masih terjadi, tidak hanya di negara kita tapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia. Sehingga ya kita ngerem dulu untuk belajar tatap muka," ujar Presiden.
Baca: Ketua MPR Minta PTM Ditunda, Termasuk di Zona Hijau
Ayu kemudian menambahkan, "Iya Pak karena pemahaman di sekolah lebih lengkap dan kayak kerja kelompok, kayak presentasi kalau online itu terkadang gangguan jaringan Pak, dan ketika guru menjelaskan tiba-tiba putus-putus Pak, jadi tidak nangkap. Terima kasih Pak."
Jokowi bejanji, jika nanti angka kasus covid-19 telah mereda, maka opsi untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka di seluruh sekolah di Tanah Air bisa dilakukan. Saat ini, Jokowi meminta para siswa tetap semangat belajar secara daring.
"Yang paling penting Ayu dan teman-temannya semuanya terus semangat belajar, jangan kendur. Kalau ada hal yang ingin ditanyakan saat belajar online, tanyakan kepada bapak ibu gurumu. Salam untuk seluruh guru yang ada SMAN 1 Tanjung Pinang dan juga kepada orang tua. Terima kasih Ayu," kata Jokowi mengakhiri percakapan dengan Ayu.
Tak hanya dengan Ayu, Jokowi juga menyapa Aqsa, seorang siswa dari SMP Negeri 103 Jakarta, yang juga mengaku rindu sekolah tatap muka. Siswa yang menyenangi pelajaran matematika dan IPA ini juga mendapatkan kesempatan untuk divaksinasi covid-19 di sekolahnya.
"Kalau belajar senang online atau tatap muka?" tanya Jokowi.
"Lebih ke tatap muka, Pak. Karena lebih mudah menerima pelajaran, lebih jelas langsung dari gurunya," jawab Aqsa.
Baca: Kasus Covid-19 Melonjak, 43,9% Orang Tua Tetap Setuju PTM Terbatas Dimulai
"Tapi hati-hati kalau sudah diperbolehkan sekolah tatap muka, belajar tatap muka, tetap pakai masker ya, kemudian jaga jarak dengan teman, jangan berkerumun. Kita harus mulai disiplin semuanya anak-anakku karena pandemi ini belum berakhir. Salam untuk orang tua dan guru," tambah Kepala Negara.
Demikian juga dengan Jasmine, seorang siswi dari SMA Negeri 1 Sentani, Papua, yang selama pandemi ini harus bersekolah secara daring. Jasmine juga merindukan sekolah tatap muka, karena bisa bertemu secara langsung dengan guru dan teman-temannya.
"Senang belajar online atau tatap muka?" tanya Presiden kepada Jasmine.
"Senang tatap muka, karena bisa ketemu dengan teman-teman dan guru-guru," jawab Jasmine.
Namun, ternyata tidak semua siswa memilih untuk belajar secara tatap muka. Vania misalnya, siswi SMP Negeri 103 Jakarta, mengaku lebih senang belajar secara daring dengan alasan tertentu.
"Saya senang sekolah online sebenarnya, Pak. Soalnya kalau sekolah online saya bisa jadi mengeksplorasi macam-macam cara belajar. Kalau di sekolah tatap muka biasanya gurunya seringnya ngasih tugas terus kerjain di buku tulis terus tulis tangan, udah gitu aja. Kalau sekolah online itu bisa ngerjain di macam-macam bentuknya," ungkap Vania.
"Tapi kan enggak ketemu sama teman-temannya?" tanya Presiden.
"Iya, ini baru hari ini ketemu sama teman-teman, sebelumnya nggak pernah," balas Vania.
"Ya, senang ketemu teman-teman tapi hati-hati maskernya, hati-hati jaga jarak, hati-hati jangan berkerumun, hati-hati. Selamat belajar. Belajar terus. Salam untuk orang tua, salam juga untuk bapak ibu guru. Terima kasih Vania," pesan Presiden mengakhiri perbincangan dengan Vania.
Baca: Kemendikbudristek Petakan Sekolah yang Siap PTM Terbatas
Vaksinasi bagi para pelajar tingkat SMP dan SMA digelar pada Rabu, 14 Juli 2021, di 14 SMP dan 14 SMA yang tersebar di 14 provinsi yang menjadi episentrum Covid-19. SMP yang menjadi tempat vaksinasi tersebut yaitu SMPN 103 Jakarta, SMPN 2 Bandung, SMPN 3 Semarang, SMPN 1 Jayapura, SMP Budi Utama Yogyakarta, SMPN 1 Surabaya, SMPN 40 Makassar, SMPN 11 Medan, SMPN 1 Batang Anai, SMPN 13 Pekanbaru, SMPN 5 Balikpapan, SMPN 4 Tanjung Pinang, SMPN 9 Denpasar, dan SMPN 11 Kota Tangerang Selatan.
Sementara itu, SMA yang menjadi tempat vaksinasi bagi para siswa SMA yaitu SMAN 39 Jakarta, SMAN 5 Bandung, SMAN 1 Semarang, SMAN 1 Jayapura, SMAN 1 Teladan Yogyakarta, SMAN 5 Surabaya, SMKN 10 Makassar, SMAN 1 Medan, SMAN 1 Batang Anai, SMAN 1 Pekanbaru, SMKN 1 Balikpapan, SMAN 1 Tanjung, SMAN 5 Denpasar, dan SMAN 1 Kota Tangerang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News