"Tentu Pemda lebih memahami kondisi sekolah masing-masing karena jelas sekolah di bawah Pemda kan?" kata Satriwan dalam Live Instagram 'Medcom Hari Ini' di @medcomid, Rabu, 25 Agutus 2021.
Menurutnya, untuk memberi izin PTM terbatas, Pemda pasti memiliki pertimbangan tersendiri. Meskipun, telah berada dalam wilayah dengan status PPKM level satu sampai tiga.
"Salah satu pertimbangannya, misal di Kepulauan Riau itu positivity rate-nya masih 8,5 persen. Kedua vaksinasi masih di bawah 50 persen di dosis pertama. Makanya mereka menunda PTM terbatas," ujarnya.
Dan menurut Satriwan, daerah yang menunda PTM terbatas karena pertimbangan tersebut sangat tepat. Di sisi lain Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mempersoalkan langkah Pemda dalam wilayah PPKM level satu sampai tiga yang masih menunda PTM terbatas.
Mendikbudristek Nadiem Makarim bahkan sampai meminta tolong kepada Komisi X DPR, untuk mendorong Pemda di wilayah tersebut agar segera membuka PTM terbatas. "Ada berapa daerah nih Bapak Ibu Komisi X (DPR) tolong bantunannya, ada beberapa daerah yang masih melarang PTM terbatas. Dilarang oleh Pemdanya, padahal sudah jelas mereka harus mulai melakukannya," kata Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, dikutip Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca juga: Nadiem Curhat di Komisi X, 12 Daerah Masih Larang PTM Terbatas
Adapun 12 Pemda itu adalah Pemerintah provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau, Pemprov Jawa Tengah, Pemprov Sulawesi Utara. Selain itu, Pemerintah kota (Pemkot) Serang, dan Pemprov Gorontalo juga melarang adanya PTM terbatas.
Selanjutnya, Pemda yang turut melarang PTM terbatas ialah, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah, Pemkab Tenggamus, Pemkab Lampung Utara, Pemkab Waykanan. Kemudian Pemkab Pesawaran, Pemkab Tulung Bawang, dan Pemkab Mesuji.
"Ini adalah beberapa daerah yang secara eksplisit dilarang oleh Pemda-nya, jadi Bapak Ibu (Komisi X DPR) tolong dukungannya untuk menyosialisasikan ini agar ini (PTM terbatas) segera dilakukan karena kalau tidak korbannya adalah anak-anaknya," imbuh Nadiem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News