Mahasiswa S1 Biologi Unair, Muhammad Farich. DOK Unair
Mahasiswa S1 Biologi Unair, Muhammad Farich. DOK Unair

Akselerasi di MTS dan MA, Farich Lolos SNBP Unair di Usia 16 Tahun

Renatha Swasty • 24 April 2024 10:46
Jakarta: Program kredit semester dua tahun di Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA), mengantarkan Muhammad Farich menjadi mahasiswa termuda S1 Biologi Universitas Airlangga (Unair). Farich lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.
 
Farich mengungkapkan menjadi siswa akselarasi di lingkup pesantren mengharuskannya membagi waktu mengaji dan sekolah. Rutinitas hariannya diisi belajar setiap pagi diikuti dauroh atau kelas malam bersama guru di asrama.
 
"Saya juga memanfaatkan waktu subuh untuk membaca materi, karena pikiran masih segar dan lebih mudah menyerap informasi,” kata Farich dikutip dari laman unair.ac.id, Rabu, 24 April 2024.

Dia mempunyai strategi khusus selama belajar. Farich membuat jadwal belajar konsisten dan mengikutinya setiap hari.
 
"Biasanya saya berdiskusi dengan teman-teman untuk memahami konsep yang sulit. Selain itu, istirahat dengan cukup juga penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik,” tutur dia.
 
Farich memilih prodi Biologi karena sesuai dengan minat dan bakatnya yang telah ia asah melalui berbagai bimbingan dan kompetisi sejak masa sekolah. Sementara itu, ia memilih Unair karena dukungan orang terdekat dan memiliki lingkungan akademik yang kondusif.
 
Ia meyakini akan ada banyak peluang untuk berkembang di Unair. “Universitas ini dikenal dengan fasilitas yang memadai dan tenaga pendidik yang unggul. Saya yakin banyak kesempatan untuk mengembangkan potensi saya di kampus ini,” tutur dia.
 
Farich sempat mengalami kendala administrasi saat mengurus berkas. Namun, dia tetap semangat dan mengerjakannya dengan telaten.
 
Prestasinya di ajang olimpiade dan lomba kedokteran dasar membuat dia tak sabar memulai kuliah di Unair. Dia ingin berkontribusi pada penelitian yang dapat mengatasi masalah masyarakat.
 
“Saya berharap bisa ikut berkontribusi dengan peneliti hebat di Unair untuk mengatasi masalah-masalah di masyarakat,” kata Farich.
 
Farich mengaku menjadi mahasiswa termuda di Unair merupakan kehormatan dan tantangan membanggakan. Dia bertekad giat bekerja, tekun belajar, dan berkontribusi positif di lingkungan akademik dan sosial di universitas.
 
Dia juga memberikan motivasi kepada teman-temannya yang memiliki keterbatasan namun tekad yang sama. “Jadikan ini sebagai pembelajaran dan penyemangat untuk terus bertekad dan belajar dengan sungguh-sungguh,” pesan dia.
 
Baca juga: Usia 15 Tahun Lolos SNBP di Unair, Rassya Masuk Kelas Akselerasi Sejak MI

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan