Ketua Pusat Rekayasa Katalis (PRK) ITB, Melia Laniwati Gunawan. DOK ITB
Ketua Pusat Rekayasa Katalis (PRK) ITB, Melia Laniwati Gunawan. DOK ITB

Pusat Rekayasa Katalis ITB Percepat Kemandirian Industri Kimia Nasional

Renatha Swasty • 16 Juli 2024 20:09
Jakarta: Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi (LPIT) Institut Teknologi Bandung (ITB) mendorong percepatan kemandirian industri kimia nasional. Salah satunya dengan pendirian Pusat Rekayasa Katalis ITB.
 
Ketua Pusat Rekayasa Katalis (PRK) ITB, Melia Laniwati Gunawan, menuturkan katalis memiliki peran penting dalam reaksi dan industri kimia. Katalis dapat mempercepat reaksi sampai miliaran bahkan triliunan kali lipat.
 
"Selain itu, reaksinya menjadi lebih terarah ke produk yang diinginkan dan kondisi operasi bisa jadi lebih lunak. Oleh karena itu, katalis adalah kunci keberhasilan industri kimia," ujar Melia dikutip dari laman itb.ac.id, Selasa, 16 Juli 2024.

Dia menuturkan saat ini kebanyakan industri kimia di Indonesia masih menggunakan katalis impor. Oleh karena itu, PRK ITB melakukan pengembangan katalis dari laboratorium sampai komersial.
 
“Skala pengembangannya dimulai dari laboratorium, pilot, dan komersial atau langsung di reaktor industri. Proses trial di industri tidak tiba-tiba hanya scale up komposisi resep, tetapi juga harus mempertimbangkan penyusutan, teknis penggunaan dan faktor-faktor lain," ucap Melia.
 
Melia mengungkap beberapa hasil pengembangan PRK ITB, salah satunya katalis Merah-Putih bekerja sama dengan RTI-PT Pertamina. Proses pengembangan ini terbilang cukup lama, bahkan sebelum PRK ITB resmi dibentuk.
 
"Katalis hasil kerja sama ini telah terpasang/dipakai di industri lebih dari 200 ton di kilang-kilang Pertamina, menggantikan katalis impor," beber dia.
 
Melia menyebut keunggulan katalis Merah-Putih adalah kinerja katalis andal, umurnya lebih panjang, harga bersaing, dan katalis dirancang sesuai kebutuhan operasi. PRK ITB juga sedang mengembangkan katalis berbasis tembaga.
 
Ini untuk proses hidrogenasi ester lemak, katalis perengkahan, dan katalis untuk produksi bahan bakar nabati yaitu BENSA (Bensin Sawit). PRK ITB juga turut serta sebagai pionir dalam pembangunan pabrik katalis nasional pertama, PT Katalis Sinergi Indonesia.
 
PRK ITB merupakan salah satu pusat termuda di ITB, berdiri pada 14 Agustus 2019 melalui SK Rektor ITB No. 265/SK/I1.A/KP/2019. Pusat ini memiliki visi menjadi pusat inovasi katalisis nasional dan memandu perkembangan industri katalisis nasional menuju kemandirian bangsa.
 
Untuk mendukung visi tersebut, PRK memiliki beberapa misi. Pertama, menjalankan riset untuk pengembangan keilmuan di bidang teknik reaksi kimia dan katalisis.
 
Kemudian, menjadi pusat kegiatan pengembangan dan hilirisasi/komersialisasi hasil penelitian bidang teknik reaksi kimia dan katalisis. Lalu, menjadi pusat kegiatan pelayanan bagi pemecahan masalah industri proses dan katalisis.
 
PRK juga menjadi gerbang bangsa untuk kerja sama internasional di bidang teknik reaksi kimia dan katalisis.
 
Baca juga: Butuh 40 Tahun hingga Akhirnya Pabrik Katalis Pertama Buatan Anak Bangsa Lahir

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan