“Melalui bimbingan UMM, saya juga tembus ke program magang dan studi Independen bersertifikat (MSIB) dari Kemendikbud. Bahkan karya ilmiah saya juga membuat saya bisa lulus dan diwisuda tanpa skripsi,” katanya, Jumat, 31 Mei 2024.
Adapun karyanya yang menarik adalah aplikasi Herbify. Aplikasi ini berfungsi untuk membantu masyarakat mengakses informasi menyeluruh tentang semua hal yang berkaitan dengan herbal secara akurat.
Aplikasi Herbify berhasil masuk dalam top 20 Final Capstone Project Bangkit Academy Batch 1 2024. Aplikasi yang berorientasi untuk memperkenalkan tanaman herbal asli Indonesia ke masyarakat ini bahkan mendapatkan pendanaan inkubasi ratusan juta rupiah.
“Saya dan tim melihat bahwa banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengenal tanaman herbal asli Indonesia. Padahal banyak tanaman yang berkhasiat untuk tubuh dan kesehatan. Ketika sakit, kebanyakan dari mereka lebih memilih obat berbahan kimia atau memilih herbal china yang terkenal bagus untuk kesehatan,” jelas dia.
Aplikasi ini memiliki fitur menarik seperti herbapedia yang dapat digunakan untuk mengetahui jenis herbal di Indonesia dan herbastore yang digunakan untuk penjualan tanaman herbal. Bahkan, ada herbal talk yang dapat digunakan untuk berbicara dengan ahli mengenai herbal.
Selain membuat aplikasi, Hania juga mengikuti berbagai konferensi internasional, misalnya Internasional Conference on Technology, Informatics, and Engineering (Icon-tine) pada 2023. Melalui konferensi itu, ia berhasil menyusun karya ilmiah yang dijadikan sebagai tugas akhir sehingga tidak perlu melewati proses skripsi.
Ia meneliti klasifikasi penyakit jantung menggunakan pengembangan model prediktif melalui hyperparameter tuning. Penelitian yang ia lakukan menggunakan algoritma decision tree (hyperparameter tuning), yaitu metode untuk mengambil keputusan menggunakan pohon keputusan.
Tujuan utama penelitian itu untuk meningkatkan akurasi dan keandalan model decision tree yang memungkinkan ahli kesehatan membuat suatu keputusan.
Hania menyebut beragam prestasi yang ia torehkan bisa tercapai berkat dukungan keluarga dan temannya. Dulu, ia memiliki impian menjadi siswa berprestasi, namun gagal. Hingga pada akhirnya ia bisa berprestasi di bangku perkuliahan.
“Sebenarnya saya tidak menyangka akan mendapat predikat wisudawan berprestasi di UMM ini. Ini menjadi kebanggan tersendiri karena telah berhasil mewujudkan cita-cita dan tantangan yang ada,” ucap dia.
Baca juga: Gagas Ide Pemilu Hakim MK, Dosen UMM Sabet Juara Nasional |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News