Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Intip Yuk, Begini Kebijakan UKT Universitas di Inggris, Amerika, hingga Eropa

Ilham Pratama Putra • 23 Mei 2024 10:31
Jakarta: Ilmuwan Diaspora Indonesia yang kini menjadi Assistant Professor di Chemical and Environtmental Engineering Faculty of Enginering, University of Nottingham, Bagus Putra Muljadi menjelaskan jika relasi antara uang kuliah dan kualitas pengajaran diatur secara berbeda di berbagai negara. Ia pun membagikan sejumlah kebijakan uang kuliah di United Kingdom (UK), Amerika serta eropa.

Biaya Kuliah di Inggris

Di Inggris, relasi antara kualitas pengajaran dengan biaya kuliah yang universitas dapat dibebankan kepada mahasiswa lokal. Hal itu diatur lewat regulasi seperti Teaching Excellence Framework (TEF).
 
"Di mana pemerintah UK mematok UKT maksimal yang dapat dibebankan universitas berdasarkan rating TEF universitas yang bersangkutan," kata Bagus kepada Medcom.id, Rabu, 22 Mei 2024.
 
Dalam menetapkan biaya maksimal tersebut, TEF menggunakan sejumlah parameter.  "Meliputi survey kepuasan para mahasiswa akan kualitas pengajaran, dan kualitas para lulusan itu sendiri," terang Bagus.

Biaya kuliah di Amerika Serikat

Di Amerika serikat, relasi antara kualitas dan biaya kuliah diatur melalui mekanisme pasar. Universitas yang lulusannya memiliki daya serap tinggi di pasar kerja dan mendapatkan pekerjaan yang bergaji tinggi otomatis akan memasang UKT tinggi.  "Akibatnya uang sekolah terutama di universitas-universitas yang tenar, cenderung amat mahal," terang dia.

Di Amerika, universitas sudah menjadi entitas bisnis.  Dengan sumberdaya yang begitu besar, universitas-universitas di Amerika leluasa untuk mendatangkan peneliti dan dosen terbaik dunia.
 
Lain pula di negara-negara Eropa kontinental seperti Jerman. Pemerintah Jerman misalnya mengambil alih hampir seluruh biaya pendidikan.
 
Di Jerman, mahasiswa bukanlah konsumen, namun lebih murni dianggap sebagai produk. "Walaupun demikian, universitas-universitas Jerman seperti Heidelberg, atau TU Munich bertengger di papan atas ranking seperti QS," ungkapnya.
Baca juga:  Ilmuwan Diaspora: UKT Bukan Satu-satunya Variabel Penentu Kualitas Universitas

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan