Mahir sepakat dengan pendapat ketiga capres agar negara benar-benar hadir dalam proses pencerdasan anak bangsa dan perlunya dihentikan praktik liberalisasi pendidikan. Dia juga setuju kesejahteraan guru dan dosen harus mendapat perhatian lebih untuk tujuan kemajuan bangsa.
Namun, ia menyoroti satu hal yang luput disinggung ketiga capres dalam debat, yakni keharusan tenaga pendidik ikut dalam berbagai kegiatan bersertifikat. Kebijakan yang muncul sejak pemberlakuan Kurikulum Merdeka itu, kata dia, sedikit banyak justru merugikan anak didik karena mengurangi hak mereka atas waktu dan totalitas gurunya.
“Banyak teman-teman pendidik mengeluh, kewajiban-kewajiban itu sangat menyita waktu sehingga justru membuat anak didik agak terabaikan. Belum lagi masalah kendala internet karena banyak kegiatan dilakukan secara digital,” kata Mahir dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Februari 2024.
Mahir mengingatkan kepada ketiga capres sampai saat ini ada tiga masalah besar dalam dunia pendidikan yang belum mendapatkan pemecahan. Ketiganya, yakni bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi.
Dia berharap siapa pun yang terpilih sebagai presiden memperhatikan betul program-program yang sudah berjalan. Sebab, kata dia, beberapa program mungkin tidak mampu memberikan dampak berkelanjutan.
Baca juga: 10 Isu Fundamental Pendidikan Nasional yang Dinilai Alpa Dibahas dalam Debat Capres Terakhir |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News