Rektor Unnes, Fathur Rokhman (kiri) bersalaman dengan Agus Hermanto yang baru dikukuhkan menjadi guru besar Unnes. Kemenristekdikti/Humas.
Rektor Unnes, Fathur Rokhman (kiri) bersalaman dengan Agus Hermanto yang baru dikukuhkan menjadi guru besar Unnes. Kemenristekdikti/Humas.

Rektor Asing Beri Efek Kejut Bagi Seluruh Kampus

Unnes Sebut UI Paling Layak Angkat Rektor Asing

Mustholih • 25 Juli 2019 17:50
Semarang: Universitas Negeri Semarang menyarankan Universitas Indonesia (UI) menjadi perguruan tinggi pertama yang mengangkat rektor asing. Rektor Unnes, Fathur Rokhman, menilai UI layak diuji coba mengangkat rektor asing, karena statusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum.
 
"Kalau terealisasi barangkali untuk PTNBH dulu. Kalau diuji coba seperti di UI, luar biasa. Jadi (jabatan) rektor dilelang kepada seluruh dunia untuk memimpin UI," kata Fathur Rokhman, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 25 Juli 2019.
 
Menurut Fathur, begitu UI membuka lelang rektor asing, dengan sendirinya level kampus yang berada di Depok, Jawa Barat, itu akan terdongkrak. "Itu seperti mendobrak pintu gerbang beku agar perguruan tinggi di Indonesia bisa sejajar dengan perguruan tinggi top ten dunia," ujar Fathur menegaskan.

Menurut Fathur, gagasan mengangkat rektor asing bisa memberi efek kejut bagi perguruan tinggi se-Indonesia. Sebab, para rektor akan ditantang mengembangkan kapasitasnya untuk memiliki daya saing di dunia. "Jika diterapkan harus bisa membuktikan bahwa rektor harus betul-betul mempunyai kapasitas," jelas Fathur.
 
Baca:  Rekrut Dosen Asing, Kampus di Hongkong Tembus 10 Terbaik Asia
 
Fathur menambahkan, sebenarnya rektor Indonesia memiliki kapasitas keilmuan yang tidak kalah dengan luar negeri. "Persoalannya kapasitas akses dan pengalaman manajemen yang sangat penting. Rektor harus mampu mengembangkan dan menghasilkan inovasi yang memiliki nilai bagi kemaslahatan. Memiliki daya dukung profit bagi perguruan tinggi dan nasional," ungkap Fathur.
 
Fathur mengaku setuju dengan gagasan rektor asing memimpin perguruan tinggi di Indonesia. Namun, rektor asing harus memimpin perguruan tinggi yang berstatus PTNBH.
 
"Mudah-mudahan ada Permennya. Ini menjadi tantangan bagi PTNBH. Kalau rektor diterapkan belum PTNBH masih ngurusi remunerasi, enggak betah itu. Unnes belum dulu," jelas Fathur.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan