"Ini menjadi tahun yang masif ya, tahun ini hampir semua menerapkan Kurikulum Merdeka," kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, dalam live Instagram @beasiswaosc dikutip Senin, 5 Agustus 2024.
Ia memaparkan perjalanan implementasi Kurikulum Merdeka dimulai sejak 2021. Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, mengaku di tahun awal implementasi Kurikulum Merdeka masih sangat minim.
"Tapi di 2022 Kurikulum Merdeka itu sudah diterapkan sekitar 50 sampai 60 persen setidaknya di SMA di Indonesia," lanjut dia.
Perhatian publik terhadap Kurikulum Merdeka saat ini sangat tinggi. Nino memyebut ciri khas Kurikulum Merdeka adalah penguatan karakter.
"Kita semua ingin agar pendidikan itu enggak hanya mengembangkan pengetahuan saja. Tapi tumbuh kembang anak secara utuh, karakternya, akhlaknya, nilainya. Itu dikembangkan secara sistematis melalui pendidikan," tutur dia.
Sejatinya, kata dia, niat itu sudah lama dipendam. Bahkan sudah sejak Kurikulum 2013.
"Sejak kurikulum 2013 paling tidak itu sudah ada niat yang eksplisit tertulis dalam kurikulum untuk fokus pada karakter. Tetapi kita perkuat di kurikulum merdeka, di Kurikulum 2013 itu materi akademiknya masih terlalu banyak," kata dia.
Baca juga: Cerita Guru di Sulbar Didik Kedisiplinan Siswa Lewat Kurikulum Merdeka |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News