Sebenarnya, gen Z mulai dari tahun berapa sih? Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir di antara tahun 1997 sampai 2012.
Saat ini, gen Z berusia 13 tahun sampai 28 tahun. Mereka duduk di bangku sekolah, kuliah, dan ada pula yang sudah bekerja atau baru menikah.
Mereka dinamakan gen Z karena generasi sebelumnya adalah Gen X dan Y, maka generasi yang lahir setelahnya disebut generasi Z. Saat ini, gen Z mempunyai penerus yang dinamakan generasi Alpha.
Generasi Z memiliki karakteristik dan kekurangan yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Yuk kita kenali karakteristik dan kekurangan gen Z dikutip dari laman Brain Academy.
Menurut penelitian McKinsey, gen Z lebih melek teknologi, kreatif, menerima perbedaan di sekitar, peduli terhadap masalah sosial, dan senang berekspresi baik di dunia maya maupun realita. Berikut penjelasannya:
Karakteristik Gen Z
1. Melek teknologi
Generasi Z tumbuh di era teknologi sedang berkembang dengan pesat. Internet, media sosial, aplikasi pesan makan, aplikasi transportasi, aplikasi kencan online, dan masih banyak lagi.Bahkan, gen Z di Indonesia menempati posisi teratas yang paling banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di Internet. Rata-rata 7 sampai 13 jam setiap harinya.
2. Kreatif
Berkat kehadiran internet, generasi Z jauh lebih kreatif menghasilkan uang, khususnya yang berhubungan dengan industri kreatif. Seperti content creator, podcaster, vlogger, sampai mendirikan perusahaan rintisan (start-up) sendiri.3. Menerima perbedaan
Karakter gen Z selanjutnya yaitu mampu menerima perbedaan di sekitar. Entah itu agama, suku, ras, adat istiadat, dan sebagainya.Terbukanya akses informasi membuat generasi Z lebih mudah belajar dan memahami sebab-akibat perbedaan yang timbul. Gen Z juga enggak masalah bergaul dengan kelompok yang berbeda dengannya.
4. Peduli terhadap sesama
Meskipun lebih sering rebahan sambil scrolling, bukan berarti generasi Z jadi apatis. Justru, mereka paling cepat dalam urusan menyebarkan informasi dan mencari solusi.Misalnya, ada kakek-kakek yang jualan kue di stasiun. Gen Z bisa aja mengunggah foto si kakek di media sosial dan ramai-ramai menggalang donasi.
Hal ini selaras dengan julukan ‘The Communaholic‘ yaitu terlibat dalam komunitas dan teknologi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
5. Senang berekspresi
Gen Z juga dijuluki sebagai ‘The Undefined ID‘. Mereka gemar berekspresi untuk menemukan jati diri. Contohnya, pergelaran Citayem Fashion Week yang diisi oleh remaja Jabodetabek untuk menunjukkan gaya berbusana mereka.Selain itu, Gen Z juga berusaha membangun self branding di media sosial. Ada yang suka OOTD, hobi olahraga, sampai mencoba makanan di segala penjuru. Semuanya diabadikan lewat Tiktok, YouTube, atau Instagram Story.
Baca juga: Bentuk Karakter Tangguh, Orang Tua Yuk Kenali Karakteristik Gen Z |
Kekurangan Generasi Z
Tidak ada satu pun yang sempurna, termasuk Gen Z. Generasi ini bukan yang terbaik dari generasi yang ada.Generasi Z memiliki beberapa kekurangan yang kerap tidak disukai generasi sebelumnya.
1. FOMO
FOMO atau Fear of Missing Out. Generasi Z dikenal sebagai generasi yang bergantung kepada teknologi, khususnya internet dan media sosial.Setiap hari, Gen Z disuguhkan oleh berbagai informasi, termasuk apa yang sedang tren hari ini. Mereka bisa merasa kuper, takut dicap enggak gaul, dan cemas bila belum mencoba tren di internet.
2. Kecemasan dan tingkat stres tinggi
Menurut penelitian oleh American Psychological Association, stres yang dialami Gen Z disebabkan karena pandemi, ketidakpastian mengenai masa depan, berita buruk di internet, dan media sosial. Gen Z mempunyai ekspektasi tinggi terhadap kehidupan pribadi mereka, sehingga jika tidak berjalan sesuai keinginan akan memicu timbulnya stres.Tak dipungkiri, media sosial telah menciptakan standar dalam berbagai aspek. Kapan waktu yang tepat untuk lulus, bekerja, menikah, dan mempunyai anak. Bagi yang belum mencapainya, hal ini menjadi faktor kecemasan atau anxiety.
3. Mudah mengeluh dan self proclaimed
Meskipun punya kemampuan mencari informasi dari berbagai sumber, kenyataannya Gen Z terlalu cepat menyerap dan mencocokan informasi dengan yang mereka rasakan. Seperti melabeli diri sebagai pengidap bipolar, membatasi pergaulan karena introvert, dan sebagainya.Generasi Z menjadikan hal ini sebagai hambatan untuk maju. Gen Z juga disebut sebagai generasi strawberry karena terkesan manja dan mudah tertekan.
Cara menjadi Gen Z yang lebih baik
Buat kamu yang gen Z, apakah benar penjelasan di atas? Kalau iya, tenang aja, ada berbagai tips untuk menjadi generasi Z yang lebih baik.1. Kurangi ekspektasi
Di dalam hidup, ada beberapa hal yang enggak bisa dikontrol. Tetap berusaha, berbuat baik pada sesama, dan berdoa pada Tuhan.2. Hargai setiap prosesnya
Gagal berkali-kali atau dipandang sebelah mata tak menjadi masalah. Jangan terbuai dengan postingan kesuksesan orang lain di media sosial. Setiap orang memiliki privilege berbeda. Tapi, bukan berarti kamu enggak bisa menciptakan hidup terbaik versimu sendiri.3. Komunikasi ke profesional
Rasa cemas, stres, atau quarter life crisis mungkin jadi makanan sehari-hari gen Z. Hubungi layanan konseling atau psikolog profesional supaya kamu tetap bisa beraktivitas dengan nyaman. Hindari self diagnosis dan konsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dari psikiater.4. Beri afirmasi positif pada diri sendiri
Afirmasi positif dapat diartikan sebagai pujian. Bukan narsis, tapi menghargai apa yang sudah kamu lakukan selama ini. Kamu bisa membuat jurnal untuk menulis hal-hal yang membuat kamu bersyukur.5. Menjaga privasi
Berekspresi di media sosial sah-sah saja. Namun, tetap perhatikan privasi sebelum mengunggah konten ke internet. Pikirkan kembali apakah yang kamu unggah akan berdampak pada hidupmu di masa depan atau justru menyakiti orang lain.Nah, itulah pembahasan soal gen Z. Semoga informasi ini bermanfaat yaa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id