"Ini kita kembangkan bersama lebih dari 30 SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi," kata Kepala BBPPMPV-BMTI Supriyono secara daring, Jumat, 27 Mei 2022.
Supriyono menyebut pembangunan ship simulator berdasarkan peluang yang dibaca pelajar vokasi, yakni kebutuhan transportasi kelautan di Indonesia sangat besar. Dia berharap sekolah pelayaran atau program studi pelayaran di dalam negeri tak lagi mengimpor ship simulator luar negeri, melainkan menggunakan ship simulator buatan anak bangsa.
Dia mengatakan ship simulator ini telah masuk dalam e-katalog nasional. Artinya, dapat dipesan instansi yang membutuhkan.
"Ini berkah untuk kita, ship (simulator) ini sudah disubmit di e-katalog nasional dan Senin besok, 30 Mei di Jakarta Convention Center (JCC)," tutur dia.
Dia berharap ship simulator tak hanya memenuhi kebutuhan pendidikan. Melainkan juga memenuhi kebutuhan industri.
"Semoga vokasi makin jaya dan saya yakin ship simulator ini bisa memenuhi kebutuhan industri dengan kualitas yang terbaik," ujar dia.
Baca: Bidang Maritim Vokasi Dinilai Tingkatkan Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News